PASKITAN HENTIKAN PERTUMBUHAN ISIS DI WILAYAHNYA, 309 ORANG DITANGKAP
Islamabad - Militer Pakistan mengklaim berhasil menghentikan pertumbuhan jaringan militan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di wilayahnya. Lebih dari 300 orang ditangkap, termasuk beberapa warga Suriah.
Mereka yang ditangkap diketahui merencanakan serangan terhadap target pemerintah, diplomatik dan warga sipil. Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/9/2016), pernyataan dari pejabat senior Pakistan itu tergolong langka karena secara tidak langsung mengakui keberadaan jaringan ISIS di Pakistan.
ISIS yang bermarkas di Suriah dan Irak, memang mulai memperluas pengaruhnya ke wilayah lain. Pakistan sendiri menjadi 'rumah' dari berbagai militan keji termasuk Taliban, juga jaringan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani.
Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Asim Bajwa, menyebut sejauh ini otoritas Pakistan telah menangkap 309 orang terkait jaringan ISIS di wilayahnya. Orang-orang yang ditangkap itu, diketahui terlibat berbagai serangan teror termasuk serangan granat terhadap kantor televisi lokal ARY TV News dan Din News, tahun lalu.
"Mereka (yang ditangkap) berusaha membuat semacam 'pintu masuk', dan mereka gagal dan mereka telah diringkus sejauh ini," tegas Bajwa.
Kebanyakan tersangka yang ditangkap merupakan warga Pakistan, yang sebelumnya bergabung militan lokal namun berpindah loyalitas pada ISIS. Terdapat juga sekitar 25 warga negara asing, termasuk beberapa warga Afghanistan dan Suriah.
Bajwa menegaskan, otoritas Pakistan menangkap 20 tersangka inti yang berperan sebagai pengatur serangan. "Kami menangkap mereka semua, kecuali satu orang yang saya yakini tidak ada di Pakistan," tandasnya.
Kekhawatiran internasional soal keberadaan jaringan ISIS di Pakistan semakin meningkat setelah ISIS mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri di rumah sakit Quetta yang menewaskan lebih dari 70 orang, beberapa waktu lalu. Saat itu, pecahan Taliban Pakistan juga mengklaim bertanggung jawab. Namun otoritas Pakistan meyakini klaim ISIS soal serangan itu palsu
Mereka yang ditangkap diketahui merencanakan serangan terhadap target pemerintah, diplomatik dan warga sipil. Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/9/2016), pernyataan dari pejabat senior Pakistan itu tergolong langka karena secara tidak langsung mengakui keberadaan jaringan ISIS di Pakistan.
ISIS yang bermarkas di Suriah dan Irak, memang mulai memperluas pengaruhnya ke wilayah lain. Pakistan sendiri menjadi 'rumah' dari berbagai militan keji termasuk Taliban, juga jaringan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani.
Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Asim Bajwa, menyebut sejauh ini otoritas Pakistan telah menangkap 309 orang terkait jaringan ISIS di wilayahnya. Orang-orang yang ditangkap itu, diketahui terlibat berbagai serangan teror termasuk serangan granat terhadap kantor televisi lokal ARY TV News dan Din News, tahun lalu.
"Mereka (yang ditangkap) berusaha membuat semacam 'pintu masuk', dan mereka gagal dan mereka telah diringkus sejauh ini," tegas Bajwa.
Kebanyakan tersangka yang ditangkap merupakan warga Pakistan, yang sebelumnya bergabung militan lokal namun berpindah loyalitas pada ISIS. Terdapat juga sekitar 25 warga negara asing, termasuk beberapa warga Afghanistan dan Suriah.
Bajwa menegaskan, otoritas Pakistan menangkap 20 tersangka inti yang berperan sebagai pengatur serangan. "Kami menangkap mereka semua, kecuali satu orang yang saya yakini tidak ada di Pakistan," tandasnya.
Kekhawatiran internasional soal keberadaan jaringan ISIS di Pakistan semakin meningkat setelah ISIS mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri di rumah sakit Quetta yang menewaskan lebih dari 70 orang, beberapa waktu lalu. Saat itu, pecahan Taliban Pakistan juga mengklaim bertanggung jawab. Namun otoritas Pakistan meyakini klaim ISIS soal serangan itu palsu
Sumber: detik.com