MENHAN: PEMBEBASAN SANDERA ATAS KERJA SAMA MILITER FILIPINA DAN MNLF
JAKARTA, —
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembebasan tiga warga
negara Indonesia (WNI) dari kelompok Abu Sayyaf dihasilkan atas kerja
sama militer Filipina dan kelompok Front Pembebasan Nasional Moro
(MNLF).
"Tentara Filipina banyak berkoordinasi dengan MNLF," ujar Ryamizard
di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (18/9/2016) malam.
Menurut Ryamizard, pembebasan sandera murni dilakukan karena tekanan
yang dilakukan pasukan militer Filipina dan pasukan MNLF. Ryamizard
memastikan bahwa tidak ada sepeser pun uang tebusan yang diberikan dalam
proses pembebasan sandera.
"Pemerintah Filipina mengerahkan 10.000 (personel), terakhir ada
22.000 personel di satu pulau. Belum lagi dibantu pasukan MNLF," kata
Ryamizard.
Menurut Ryamizard, peran pasukan MNLF cukup dominan dalam pembebasan
sandera. Pasukan MNLF dinilai lebih memahami kondisi medan dan
mengetahui tempat-tempat persembunyian kelompok Abu Sayyaf.
Selain itu, menurut Ryamizard, proses pembebasan juga melibatkan beberapa perwira TNI yang berpengalaman sebagai pasukan pembebasan sandera di Kamboja. Beberapa perwira TNI tersebut kenal dengan pimpinan MNLF.
Sumber : kompas.com