MENARA GEREJA TEGUH BERDIRI SAKSI BISU GEMPA ITALIA
![]() |
Sebuah menara gereja yang tetap kokoh berdiri di antara reruntuhan akibat gempa (Foto: ANSA) |
AMATRICE, Jumlah korban
tewas akibat gempa yang melanda Italia, kemarin bertambah menjadi 159
orang. Empat kota yang paling parah terkena gempa, dilaporkan rata
dengan tanah. Empat kota itu adalah Amatrice, Pescara del Tronto,
Arquata del Tronto dan Accumoli.
Namun, sebuah menara gereja di Amatrice, tampak tetap tegak berdiri,
dikelilingi reruntuhan bangunan di sekitarnya. Jam yang menempel di
menara tampak tetap utuh, hanya saja tidak bergerak lagi.
Regu penyelamat mengangkut korban gempa di Italia (Foto: AP) |
Gempa berkekuatan 6.2 skala richter kemarin (24/8) telah mengguncang
Italia dan membawa duka yang sangat mendalam. Di kota-kota yang dihuni
oleh para penganut Katolik itu, para pastor dilaporkan ikut bergabung
dengan regu penyelamat, menggali reruntuhan dengan tangan telanjang
untuk menyelamatkan atau menemukan orang-orang yang mereka kasihi.
Para pastor itu hanya berhenti ketika harus memimpin doa bagi yang ditemukan meninggal.
Dilaporkan pula ada tiga biarawati yang hilang.
Yang paling parah terkena gempa adalah Amatrice. Gempa berkekuatan 6,2 skala richter itu nyaris membuat kota itu lenyap.
Amatrice dikenal sebagai salah satu kota yang paling indah di Italia.
Tetapi gempa telah menelan korban setidaknya 35 orang tewas di kota
ini. Walikota, Sergio Pirozzi, mengatakan: "Kota ini tidak di sini
lagi."
Namun, dari gGambar-gambar yang banyak beredar mengabadikan peristiwa
duka ini, setidaknya menunjukkan tidak semuanya hancur dan lebur.
Setidaknya sebuah menara gereja di Amatrica tampak kokoh berdiri. Jam
yang ada di menara tampak terhenti 3:37, menggambarkan mulai terjadinya
gempa.
Rumah-rumah yang roboh akibat gempa di Italia (Foto:AP) |
Gempa ini telah membuat ratusan orang terluka dan ribuan lagi
meninggalkan rumah untuk pergi ke tempat penampungan darurat di pedesaan
pegunungan, yang penuh dengan tanah longsor dan jembatan runtuh.
Gempa yang terjadi pada pukul 03:35 waktu setempat juga telah menghancurkan wilayah Umbria, dekat pusat liburan Perugia.
Saksi mata melihat seorang anak delapan bulan dan saudaranya yang
berusia sembilan tahun termasuk di antara empat anggota dari satu
keluarga yang tewas di Accumoli.
Seiring dengan jenazah mereka berbungkus selimut dibawa, seorang
wanita tua menangis dan berkata Tuhan telah "memanggil mereka
sekaligus".
Seorang penduduk, Emiliano Grillotti, menceritakan bagaimana 15
anggota tim penyelamat menggali dengan tangan mereka untuk mencapai ibu
dan anak yang berada di reruntuhan. Mereka mengatakan mendengar jeritan.
Tiga biarawati berada di antara yang hilang sementara seorang pastor
bernama Fabio Gammarota mengatakan ia telah mendoakan tujuh jenazah,
dan menambahkan: "Salah satunya adalah teman saya."
Paola Mancini, 79, seorang yang dirawat akibat gempa, bercerita
tentang sahabatnya yang kehilangan istri. Temannya itu berkata,
"Meskipun saya tinggal di sini saya tidak mengenalinya. Ia menangis dan
terus berkata, 'Istri saya meninggal karena rumah kami roboh."
CNN melaporkan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi akan menggelar
rapat Kabinet pada Kamis untuk menentukan langkah-langkah yang harus
diambil.
"Hari ini adalah hari air mata, besok kita bisa pembangunan kembali,"
kata Renzi saat mengumumkan 120 orang tewas dan 368 terluka, kemarin.
Satu jam setelah pengumuman itu, korban tewas bertambah menjadi 159
orang.
Italia terletak di antara dua lempeng, menjadikannya salah satu negara dengan risiko gempa terbesar di Eropa.
Gempa terparah terakhir di negara itu terjadi pada 2009, mengguncang kota L'Aquila dan menewaskan lebih dari 300 orang.
Pada tahun 1908, Italia diguncang gempa parah yang disusul dengan
Tsunami di Reggio Calabria dan Sisilia, menewaskan sekitar 80 ribu
orang.
Sumber: satuharapan.com
Sumber: satuharapan.com