Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KANSELIR JERMAN MENGAKU KEWALAHAN MENANGANI PENGUNGSI

Kanselir Jerman Angela Merkel mengaku kewalahan menghadapi eksodus pengungsi dari berbagai negara berkonflik ke Jerman sejak tahun lalu. (Reuters/Hannibal Hanschke)
Jakarta,  Kanselir Jerman Angela Merkel mengaku kewalahan menghadapi eksodus pengungsi dari berbagai negara berkonflik ke Jerman. Ia bahkan berharap bisa memutar kembali waktu agar dapat lebih mempersiapkan kebijakan soal pengungsi.

Pengakuan Merkel ini dilontarkan menyusul kekalahan partainya, Christian Democratic Union (CDU) yang beraliran konservatif selama dua pekan terakhir. Kekalahan partainya di Berlin pada pemilu daerah, Minggu (18/9) membuat CDU terlempar dari koalisi dengan partai Social Democrats (SPD) untuk memerintah kota Berlin.
Dilaporkan media Inggris, The Independent pada Rabu (21/9), kekalahan Partai CDU dinilai akibat sebagian besar pemilih menolak kebijakan pintu terbuka yang diusung Merkel untuk menghadapi krisis pengungsi di Jerman. Kekalahan Partai CDU juga diperkirakan akan berpengaruh kepada dukungan publik terhadap partai itu, hanya setahun sebelum pemilu federal digelar.

"Untuk beberapa waktu, kami kehilangan kendali [dalam menangani pengungsi]. Tidak ada yang mau situasi tahun lalu terulang kembali, termasuk saya," ujar Merkel dalam pidatonya pada Senin lalu.

Merkel juga mengaku berharap ia bisa "memutar kembali waktu hingga bertahun-tahu sebelumnya" agar Jerman siap menghadapi krisis pengungsi.

Pengakuan Merkel ini sangat berbeda dengan pernyatannya soal kebijakan pengungsi tahun lalu, yang memiliki slogan wir shaffen das atau yang berarti "kami akan mampu menanganinya." Kebijakannya tersebut menuai banyak kritik dari rivalnya di CDU maupun dari partai oposisi yang antiimigran, Alternative for Germany (AfD).

Pengakuan Merkel kali ini juga dinilai sebagai upaya untuk memperbaiki hubungan dengan partai sempalan CDU, Christian Social Union (CSU), yang telah berulang kali menyuarakan kemarahan soal keputusannya membiarkan masuk sekitar satu juta pengungsi ke Jerman tahun lalu.

CSU kini hanya mengantongi sekitar 20 persen dari blok konservatif di parlemen federal. Merkel membutuhkan dukungan yang lebih besar untuk mempertahankan posisinya sebagai kanselir.

Baik media daring Jerman, Spiegel Online maupun harian Bild menafsirkan pengakuan Merkel tersebut sebagai sinyal yang jelas bahwa Merkel ingin mempertahankan posisinya sebagai kanselir untuk periode keempat. 
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com