JAGA DAN PELIHARA HATIMU!
Baca: Amsal 27:1-27
"Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." Amsal 27:19
Ayat nas menyatakan bahwa hati manusia mencerminkan manusia, artinya apa yang ada dalam hati seseorang pasti akan terefleksi dalam ucapan dan tindakannya. Kalau hati tidak beres maka segala ucapan dan tindakannya pun pasti tidak beres. Itulah sebabnya penulis Amsal menasihati kita agar senantiasa menjaga hati dengan penuh kewaspadaan agar tetap dalam kondisi baik dan beres. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Mengapa hati harus selalu dijaga? Karena dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan keseharian kita.
"Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." Amsal 27:19
Ayat nas menyatakan bahwa hati manusia mencerminkan manusia, artinya apa yang ada dalam hati seseorang pasti akan terefleksi dalam ucapan dan tindakannya. Kalau hati tidak beres maka segala ucapan dan tindakannya pun pasti tidak beres. Itulah sebabnya penulis Amsal menasihati kita agar senantiasa menjaga hati dengan penuh kewaspadaan agar tetap dalam kondisi baik dan beres. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Mengapa hati harus selalu dijaga? Karena dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan keseharian kita.
Tuhan menunjukkan bahwa ada banyak persoalan yang dapat terjadi dalam hati manusia:
1. Hati sumber kejahatan.
"Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat."
(Matius 15:19). Segala macam tindak kejahatan seperti membunuh,
merampok, mencuri, menipu, memerkosa dan sebagainya berawal dari niat
yang ada di dalam hati si pelaku. Sungguh sangat mengerikan sekali jika
hati tidak dijaga dan dipelihara dengan baik.
2. Hati dapat menjadi degil.
2. Hati dapat menjadi degil.
"...hati mereka tetap degil."
(Markus 6:52b). Degil adalah sebuah kata yang sebenarnya sangat
mengerikan, karena istilah Yunani yang dipakai di sini adalah porosis, yang berasal dari kata poros,
artinya semacam batu yang kerasnya luar biasa; tertutupi oleh sesuatu
yang tebal, mengeras, tidak kunjung paham. Dalam Kamus Bahasa
Indonesia, kata degil berarti: tidak mau menuruti nasihat orang; tetap keras kepala; atau berkepala batu.
3. Semua ucapan mulut.
3. Semua ucapan mulut.
Apa pun yang terucap di mulut orang
semua berasal dari hati. Kalau hati benar, yang keluar dari mulut
pasti benar. Sebaliknya apabila hati dalam keadaan keruh, pasti yang
keluar dari mulut adalah hal-hal yang negatif. "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari
perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal
yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat." (Matius 12:34b-35).
Hati itu ibarat sehelai kanvas yang akan terbentuk coraknya sesuai cat yang disapukan di atasnya!
Sumber : airhidupblog.blogspot.co.id