ISIS DIDUGA GUNAKAN SENJATA KIMIA DI IRAK
![]() |
Tentara Irak di pinggiran Mosul. (Reuters/Stringer) |
Jakarta, CNN Indonesia
--
ISIS diduga menggunakan senjata kimia zat mustard
ketika melepas serangan ke pangkalan udara Qayyara, Irak, pada Selasa
lalu. Di lokasi itu, sedang beroperasi pasukan Irak dan Amerika Serikat.
Tembakan itu dikategorikan sebagai roket atau artileri. Setelah mendarat di pangkalan udara yang berada di selatan Kota Mosul itu, pasukan AS memeriksanya dan temuan awal menunjukkan bahwa zat kimia yang digunakan diduga merupakan mustard.
Tes lapangan dilakukan sebanyak dua kali terhadap pecahan artileri. Tes pertama positif, namun yang kedua negatif. Benda itu kini dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tembakan itu dikategorikan sebagai roket atau artileri. Setelah mendarat di pangkalan udara yang berada di selatan Kota Mosul itu, pasukan AS memeriksanya dan temuan awal menunjukkan bahwa zat kimia yang digunakan diduga merupakan mustard.
Tes lapangan dilakukan sebanyak dua kali terhadap pecahan artileri. Tes pertama positif, namun yang kedua negatif. Benda itu kini dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.
|
Tidak ada pasukan yang terluka atau menunjukkan gejala tertentu setelah terpapar zat beracun itu.
Seorang pejabat mengatakan kepada CNN bahwa zat itu memiliki tingkat “kemurnian yang rendah”. Pejabat kedua mengatakan bahwa senjata itu “tidak efektif.”
Pasukan AS yang terlibat dalam insiden itu langsung diberikan tindakan dekontaminasi sebagai tindak pencegahan. Menurut laporan CNN, tidak ada tentara yang menunjukkan gejala setelah terpapar, seperti kulit yang melepuh.
Seorang pejabat mengatakan kepada CNN bahwa zat itu memiliki tingkat “kemurnian yang rendah”. Pejabat kedua mengatakan bahwa senjata itu “tidak efektif.”
Pasukan AS yang terlibat dalam insiden itu langsung diberikan tindakan dekontaminasi sebagai tindak pencegahan. Menurut laporan CNN, tidak ada tentara yang menunjukkan gejala setelah terpapar, seperti kulit yang melepuh.
|
“Saya tidak tahu kasus semacam ini yang dekat dengan pasukan AS seperti ini sebelumnya,” kata seorang pejabat militer.
Pejabat AS mengatakan mereka telah memprediksi ISIS akan menggunakan senjata kimia, saat tentara AS dan Irak terus maju menuju Mosul untuk merebut kembali kota terbesar kedua di Irak itu.
Pejabat AS mengatakan bahwa zat mustard relatif mudah dibuat, dan AS terus memborbardir pabrik pembuatannya ketika menemukannya di medan tempur. Pasukan AS secara rutin dilindungi oleh pakaian perlindungan sebagai antisipasi serangan dengan zat kimia.
Pejabat AS mengatakan mereka telah memprediksi ISIS akan menggunakan senjata kimia, saat tentara AS dan Irak terus maju menuju Mosul untuk merebut kembali kota terbesar kedua di Irak itu.
Pejabat AS mengatakan bahwa zat mustard relatif mudah dibuat, dan AS terus memborbardir pabrik pembuatannya ketika menemukannya di medan tempur. Pasukan AS secara rutin dilindungi oleh pakaian perlindungan sebagai antisipasi serangan dengan zat kimia.
Sumber: cnnindonesia.com