BIARAWATI SPANYOL DIBUNUH DALAM PELAYANAN DI HAITI
![]() |
Biarawati Spanyol yang meninggal dunia dalam pelayanan di Haiti, Suster Isabel Sola Matas. (Foto: catholicnewsagency.com) |
VATIKAN, Paus Fransiskus
mendoakan biarawati Spanyol yang meninggal dunia dalam pelayanan di
Haiti, Amerika utara, Suster Isabel Sola Matas.
Saat memberi homili pada Misa Kanonisasi penobatan Bunda Teresa
sebagai orang suci (santa) hari Minggu (4/9), Paus Fransiskus mendoakan
setiap pelayanan biarawati di seluruh dunia agar senantiasa dalam
lindungan Yesus Kristus.
“Saat ini saya ingin mengingat mereka yang menghabiskan waktu dalam
pelayanan saudara-saudara kita di wilayah yang sulit atau berisiko,”
kata Paus Fransiskus, seperti diberitakan Catholic Herald, hari Senin (5/9).
“Mari kita berdoa terutama untuk biarawati misionaris Spanyol, Suster
Isabel, yang meninggal dua hari lalu di ibu kota Haiti,” kata Paus.
Isabel Sola Matas tergabung di Congregation of the Religious of Jesus
and Mary meninggal dunia karena dibunuh orang tidak dikenal di Port au
Prince, ibu kota Haiti.
Penyidik ââmengatakan, dua orang tak dikenal menembaknya dua kali
dalam sebuah percobaan perampokan setelah dia meninggalkan bank.
Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya kekerasan dan setiap pemimpin
negara menjamin keamanan dengan lebih ketat dan teliti di Haiti.
Paus asal Argentina itu meminta setiap orang yang hadir di Lapangan
Santo Petrus untuk mengingat saudara-saudara lain yang mengalami
kekerasan di negara lain.
Pejabat Congregation of the Religious of Jesus and Mary, Suster
Monica Joseph mengatakan bahwa dia masih merasa sedih dengan kematian
Isabel Sola Matas.
“Mari kita sama-sama berdoa bagi Isabel, keluarganya dan untuk
saudara kita di Haiti, Amerika Serikat dan Spanyol," kata Monica Joseph.
Kematian biarawati yang diakibatkan pembunuhan terjadi beberapa kali
di dunia, pada Maret 2016 Paus Fransiskus mengecam pembunuhan 16 orang,
termasuk empat biarawati Katolik, di panti jompo di Aden, Yaman.
Menurut bbc.com, beberapa bulan lalu, Paus menyebut serangan bersenjata di ibu kota Yaman tersebut merupakan aksi yang tidak berperikemanusiaan.
Sekretaris Negara Vatikan Pietro Parolin mengatakan Paus Fransiskus mendoakan agar pembunuh itu memiliki hati nurani.
“Semoga kejadian ini menginspirasi seluruh pihak meletakkan senjata dan melakukan dialog,” kata Parolin.
Sumber: satuharapan.com