BBPOM SEMARANG TEMUKAN 146 RIBU MINUMAN KEMASAN ILEGAL
![]() |
Ilustrasi minuman isotonik. BBPOM Semarang menyebut produk minuman yang ditemukan itu dilabeli izin edar dan sertifikat halal palsu.(Thinkstock/Cimi74) |
Jakarta,
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa
Tengah menemukan sekitar 146 ribu minuman kemasan berbahaya di gudang
milik PT Starfood Jaya Prima, di Kudus, Senin (5/9) malam.
Kepala BBPOM Semarang Endang Pujiwati mengatakan minuman jenis isotonik dan minuman anak-anak itu diduga dilabeli izin edar dan sertifikasi halal palsu.
"Kode registrasi izin edarnya palsu. Logo halalnya juga palsu," katanya.
Kepala BBPOM Semarang Endang Pujiwati mengatakan minuman jenis isotonik dan minuman anak-anak itu diduga dilabeli izin edar dan sertifikasi halal palsu.
"Kode registrasi izin edarnya palsu. Logo halalnya juga palsu," katanya.
|
Endang berkata hasil uji laboratorium sementara menunjukkan kadar
sakarin atau pemanis buatan pada minuman kemasan tersebut melebihi batas
normal. Produk itu pun berpotensi berefek negatif bagi kesehatan.
Razia BPOM itu berlanjut pada penggalian keterangan dari pemilik PT Starfood Jaya Prima. Jika terbukti memalsukan ijin edar, pemilik akan dijerat pasal 142 Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan dengan ancaman hukuman maksimal dua tahun penjara dan denda Rp4 miliar.
BPOM mencatat 17 produk minuman kemasan yang diproduksi PT Starfood Jaya Prima, antara lain minuman berperisa buah bermerek Eksocool, kopi kemasan bermerek Cofino dan teh hijau bermerek Eksotea.
Asosiasi Industri Minuman Ringan sebelumnya menyatakan bisnis minuman isotonik tumbuh 20 persen rata-rata per tahun pada 2012. Angka itu lebih tinggi dibandingkan industri minuman jenis lain.
Razia BPOM itu berlanjut pada penggalian keterangan dari pemilik PT Starfood Jaya Prima. Jika terbukti memalsukan ijin edar, pemilik akan dijerat pasal 142 Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan dengan ancaman hukuman maksimal dua tahun penjara dan denda Rp4 miliar.
BPOM mencatat 17 produk minuman kemasan yang diproduksi PT Starfood Jaya Prima, antara lain minuman berperisa buah bermerek Eksocool, kopi kemasan bermerek Cofino dan teh hijau bermerek Eksotea.
Asosiasi Industri Minuman Ringan sebelumnya menyatakan bisnis minuman isotonik tumbuh 20 persen rata-rata per tahun pada 2012. Angka itu lebih tinggi dibandingkan industri minuman jenis lain.
Pada tahun
serupa, Kementerian Perindustrian mencatat penjualan minuman isotonik
menjadi lebih dari Rp4,2 triliun.
Sumber: cnnindonesia.com