Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

75 RIBU PENGUNGSI TERLANTAR DI GURUN KARENA DITOLAK MASUK YORDANIA

Ilustrasi (Reuters/Khalil Ashawi)
Jakarta, Puluhan ribu pengungsi Suriah telantar di gurun tak bertuan setelah pemerintah Yordania menutup akses masuk ke negara mereka. Para pengungsi ini terancam kelaparan dan terjangkit penyakit karena bantuan sulit diberikan.
Menurut laporan Amnesty International yang dikutip CNN, Kamis (15/9), sedikitnya ada 75 ribu orang yang telantar di kamp pengungsi al-Rukban atau yang diseut juga berm, wilayah gurun sepanjang perbatasan timurlaut Yordania dengan Suriah.
Amnesty menampilkan citra satelit yang menunjukkan kamp-kamp pengungsi yang menyebut di perbatasan. Tahun lalu hanya ada 368 kamp, bulan ini sudah 8.295 kamp.

Yordania menyatakan perbatasan Rukban adalah "zona militer tertutup" sejak Juni lalu setelah pengebom bunuh diri ISIS menewaskan tujuh tentara di kamp pengungsi yang menampung lebih dari 100 ribu warga Suriah.

Raja Yordania Abdullah II menolak membuka pintu perbatasan Rukban karena khawatir para ekstremis akan masuk bersama dengan pengungsi.

"Walau dengan semua kesulitan, Yordania akan membantu para pengungsi. Tapi dengan catatan tidak mempertaruhkan nyawa warga Yordania dan keselamatan mereka," kata Raja Abdullah dikutip dari media lokal.

Dalam citra satelit yang diterima Amnesty dari lembaga dewan suku yang mengurusi kehidupan para pengungsi di Rukban, terlihat jelas pekuburan tempat pengungsi dimakamkan.

Para pengungsi kehabisan makanan dan obat-obatan. Aparat di Yordania menutup seluruh akses pemberian bantuan dan perawatan medis. Sejak penutupan Rukban, pemberian makanan dilakukan dengan menggunakan crane karena pekerja kemanusiaan tidak bisa masuk ke sana.

Kebersihan dan sanitasi yang buruk, ditambah kekurangan air bersih membuat penyakit hepatitis berkembang di kamp tersebut. Kesulitan akses masuk membuat Amnesty tidak bisa menghitung jumlah pengungsi yang tewas.

"Makanan habis dan penyakit merajalela. Dalam beberapa kasus, mereka menderita atau bahkan meninggal karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah, hanya karena mereka tidak bisa masuk ke Yordania dan aparat memblokir akses bantuan, perawatan medis, dan respons kemanusiaan yang berarti," ujar pernyataan Amnesty Internasional.

Yordania saat ini telah menampung lebih dari 1 juta pengungsi Suriah, lari dari konflik yang telah menewaskn 400 ribu orang dalam lima tahun terakhir. Beberapa tahun terakhir, Yordania membatasi akses masuk pengungsi dengan alasan keamanan.

Yordania adalah negara Arab yang paling aktif di koalisi anti-ISIS dalam melancarkan serangan ke Suriah dan Irak. Selain Yordania, negara lain yang juga menampung banyak pengungsi Suriah adalah Libanon dan Turki. 
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com