RATUSAN EKSTREMIS MENYUSUP DI ANGKATAN BERSENJATA JERMAN
![]() |
Ilustrasi tentara Jerman. (Johannes Simon/Getty Images) |
Jakarta,
Angkatan bersenjata Jerman akan memperketat
pemeriksaan keamanan terhadap para calon tentara baru. Hal ini dilakukan
setelah ratusan ekstremis diketahui telah menyusup masuk di kemiliteran
Jerman.
Hal ini tercantum dalam rancangan amandemen undang-undang soal penerimaan tentara yang dilihat oleh media Jerman Welt am Sonntag, dikutip Reuters, Minggu (28/8).
Hal ini tercantum dalam rancangan amandemen undang-undang soal penerimaan tentara yang dilihat oleh media Jerman Welt am Sonntag, dikutip Reuters, Minggu (28/8).
Pejabat militer Jerman
Bundeswehr mengatakan seluruh calon tentara harus diseleksi ketat oleh
badan intelijen sebelum mereka menjalani latihan.Selama ini, pemeriksaan dilakukan hanya untuk mencari tahu apakah calon
tentara memiliki hubungan dengan jaringan jihadis atau ISIS.
Dalam draf
amandemen disebutkan, diduga ada 64 jihadis yang telah menyusup ke
militer Jerman dan mendapatkan pelatihan perang.
Amandemen diperlukan setelah diketahui tidak hanya ekstremis Islam yang menyusup ke militer Jerman, melainkan juga dari kelompok sayap kanan dan sayap kiri radikal. Diduga ada 268 ekstremis sayap kanan dan enam ekstremis sayap kiri yang sudah bergabung dengan militer Jerman, seperti yang disebutkan dalam draf amandemen tersebut.
Draf amandemen itu juga menyebutkan, para teroris ini tertarik masuk kemiliteran karena mereka bisa mendapatkan pelatihan perang untuk melakukan penyerangan di Jerman.
"Tentara Jerman melatih semua anggotanya dalam menangani dan menggunakan senjata perang. Teroris bisa menggunakan kemampuan yang mereka dapat di militer untuk melakukan tindak kekerasan di dalam dan luar negeri," ujar draf amandemen tersebut.
Untuk penerapan peraturan baru ini, Jerman akan merekrut tambahan 90 staf kemiliteran untuk melakukan 20 ribu pemeriksaan latar belakang calon tentara setiap tahun.
Reformasi penerimaan tentara ini diperkirakan menghabiskan dana hingga 8,2 juta euro dan akan disetujui oleh panglima Jerman pekan depan.
Sumber: cnnindonesia.com