MEDALI KE TIGA UNTUK INDONESIA PERSEMBAHAN EKO YULI
Eko Yuli sumbang medali perak dari cabang angkat besi, Senin (8/8/2016). |
RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com —
Eko Yuli Irawan kembali mempersembahkan medali bagi Indonesia dalam
cabang angkat besi pada Olimpiade 2016. Medali perak dari Eko Yuli ini
merupakan yang kedua setelah perolehan dari Sri Wahyuni Agustiani pada
akhir pekan lalu.
Lifter Eko Yuli yang turun di kelas 62 kg
mempersembahkan medali perak setelah mencatat total angkatan 312 kg.
Total angkatan dia lebih ringan 6 kg dari peraih medali emas, Oscar
Figueroa, asal Kolombia.
Bagi Eko Yuli, prestasi tahun ini
meneruskan catatan positifnya sepanjang keikutsertaan di Olimpiade.
Sejak Beijing 2008, lifter asal Lampung itu tak pernah absen
mempersembahkan medali bagi Indonesia.
Pada Olimpiade 2008, Eko Yuli yang turun
di kelas 56 kg meraih medali perunggu. Saat itu, dia mencatat total
angkatan 288 kg atau berselisih 4 kg dari peraih medali emas, Long
Qingquan.
Empat tahun lalu, di London 2012, Eko
Yuli naik kelas. Tampil di kelas 62 kg, lifter kelahiran 24 Juli 1989
itu mencatat total angkatan 317 kg dan berhak meraih medali perunggu.
Sebenarnya, total angkatan dia sama
dengan Figueroa yang meraih medali perak. Namun, lantaran punya berat
badan lebih ringan (61,76 kg) dibandingkan Eko Yuli (61,89 kg), Figueroa
berhak mendapat medali perak.
Total angkatan Eko Yuli pada Rio 2016
memang mengalami penurunan, 312 kg. Namun, hasil akhir tahun ini lebih
baik karena meraih medali perak, prestasi tertinggi dia di Olimpiade.
"Saya bersyukur bisa mendapat medali
perak. Dari segi medali, hasilnya lebih bagus dibandingkan Olimpiade
sebelumnya, walau dari jumlah total angkatan menurun," kata Eko Yuli
seusai tes doping kepada Kompas.com yang meliput langsung ke Brasil.
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan menunjukkan medali perak Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Senin (8/8/2016). |
Dengan keberhasilan ini, Eko Yuli
menorehkan sejarah baru sebagai satu-satunya atlet angkat besi yang
meraih medali dalam tiga keikutsertaan beruntun di Olimpiade.
"Dua medali perak yang disumbangkan Eko
Yuli dan Sri Wahyuni merupakan sejarah bagi cabang angkat besi. Eko
bahkan menjadi satu-satunya atlet angkat besi yang bisa raih medali
dalam tiga Olimpiade beruntun," kata HPD One Race Satlak Prima, Hadi
Wihardja.
Ketua Umum PB PABBASI, Rosan P Roslani, juga mengaku bangga dengan keberhasilan atlet-atletnya.
"PB PABBSI akan memberikan bonus di luar bonus yang dijanjikan pemerintah," ujar dia.
Peraih medali perak akan mendapat bonus
sebesar Rp 2 miliar dari pemerintah. Selain itu, peraih medali perak
juga akan mendapat tunjangan hari tua sebesar Rp 15 juta setiap
bulannya.
Sumber: kompas.com