INCAR DANA REPATRIASI, BSD RILIS DUA APARTEMEN MEWAH
PT Bumi Serpong Damai (BSD) Tbk akan merilis dua apartemen mewah di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Barat pada akhir tahun ini. (Dok. bsdcity.com) |
Jakarta, PT Bumi Serpong Damai (BSD) Tbk akan merilis dua
apartemen mewah di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Barat pada akhir
tahun ini. Pelaksanaan kebijakan amnesti pajak (tax amnesty) menjadi momentum yang dimanfaatkan perseroan untuk menyerap dana repatriasi melalui penjualan dua aset komersialnya itu.
“Segmennya kelas menengah ke atas. Kami targetkan akhir tahun ini bisa rilis karena momennya tepat dengan amnesti pajak ini,” kata Sekretaris Perusahaan BSD Christy Grassela, Selasa (9/8).
Christy memperkirakan dampak positif dari kebijakan amnesti pajak baru akan terasa pada September. Pasalnya, meskipun dana repatriasi sudah mulai masuk saat ini, tetapi sebagian besar Wajib Pajak (WP) masih meraba-raba instrumen investasi yang tepat untuk menampung dananya.
“Jadi sekarang ini istilahnya mereka belum sempat belanja. Kalau kami lihat mereka belum belanja jadi hanya ungkap, tebus, lega," tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, wajib pajak peserta tax amnesty baru sebatas mengungkap aset-aset tersembunyinya. Menurutnya, butuh waktu bagi pemilik aset untuk menentukan produk investasi yang tepat dan menguntungkan. "Semoga saat mereka sudah ungkap tebus lega, mereka akan investasi dalam bidang properti,” paparnya.
Selain akan merilis dua apartemen baru, kata Christy, BSD juga terus mengembangkan kompleks perumahan di BSD City hingga selesai. Tak hanya itu, anak usaha Sinarmas Land itu juga akan mengembangkan kawasan kota mandiri di Cibubur seperti Kota Wisata dan Legenda Wisata.
“Nah BSD City ini masih akan terus kami kembangkan sampe selesai, kami bikin kota mandiri,” jelasnya.
BSD Mini Batam
Sementara induk usahanya, Sinar Mas Land, juga akan merilis kompleks hunian versi mini dari BSD City pada akhir tahun ini di Batam. Total investasi yang dikeluarkan dalam proyek tersebut sebesar Rp4 triliun dalam pengembangan tahap pertama.
“Kami akan rilis pada akhir tahun untuk di Batam untuk tahap pertama,” kata CEO Strategic Development & Service Sinar Mas Land, Ishak Chandra.
Sinarmas Land tidak sendiri menjalankan proyek hunian seluas 228 hektar ini, tetapi juga mengandeng KOP Properties Pte Ltd.
“Dana yang digunakan Rp4 triliun untuk lima sampai enam tahun mendatang. Dana itu dari internal dan parter kami,” jelasnya.
“Segmennya kelas menengah ke atas. Kami targetkan akhir tahun ini bisa rilis karena momennya tepat dengan amnesti pajak ini,” kata Sekretaris Perusahaan BSD Christy Grassela, Selasa (9/8).
Christy memperkirakan dampak positif dari kebijakan amnesti pajak baru akan terasa pada September. Pasalnya, meskipun dana repatriasi sudah mulai masuk saat ini, tetapi sebagian besar Wajib Pajak (WP) masih meraba-raba instrumen investasi yang tepat untuk menampung dananya.
“Jadi sekarang ini istilahnya mereka belum sempat belanja. Kalau kami lihat mereka belum belanja jadi hanya ungkap, tebus, lega," tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, wajib pajak peserta tax amnesty baru sebatas mengungkap aset-aset tersembunyinya. Menurutnya, butuh waktu bagi pemilik aset untuk menentukan produk investasi yang tepat dan menguntungkan. "Semoga saat mereka sudah ungkap tebus lega, mereka akan investasi dalam bidang properti,” paparnya.
Selain akan merilis dua apartemen baru, kata Christy, BSD juga terus mengembangkan kompleks perumahan di BSD City hingga selesai. Tak hanya itu, anak usaha Sinarmas Land itu juga akan mengembangkan kawasan kota mandiri di Cibubur seperti Kota Wisata dan Legenda Wisata.
“Nah BSD City ini masih akan terus kami kembangkan sampe selesai, kami bikin kota mandiri,” jelasnya.
BSD Mini Batam
Sementara induk usahanya, Sinar Mas Land, juga akan merilis kompleks hunian versi mini dari BSD City pada akhir tahun ini di Batam. Total investasi yang dikeluarkan dalam proyek tersebut sebesar Rp4 triliun dalam pengembangan tahap pertama.
“Kami akan rilis pada akhir tahun untuk di Batam untuk tahap pertama,” kata CEO Strategic Development & Service Sinar Mas Land, Ishak Chandra.
Sinarmas Land tidak sendiri menjalankan proyek hunian seluas 228 hektar ini, tetapi juga mengandeng KOP Properties Pte Ltd.
“Dana yang digunakan Rp4 triliun untuk lima sampai enam tahun mendatang. Dana itu dari internal dan parter kami,” jelasnya.
Sumber: cnnindonesia.com