DJAROT SEBUT AHOK TAK PERLU PUNYA KTA UNTUK DIUSUNG PDIP
![]() |
PDIP sudah mendukung pasangan Jokowi-Ahok sejak 2012, sehingga Ahok dinilai tak perlu memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) partai. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama) |
Jakarta,
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Djarot
Saiful Hidayat mengatakan, petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama tidak perlu memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk diusung
oleh PDI Perjuangan lantaran sudah mendapatkan dukungan partai sejak
2012.
"Kalau punya KTA malah keliru dia (Ahok), dia kan diusung pada 2012 bersama-sama Pak Joko Widodo saat itu dan PDI Perjuangan berkomitmen untuk mengawal terus sampai 2017," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/8).
Pada 2012, PDI Perjuangan mengusung Joko Widodo sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Jokowi dipasangkan oleh Ahok yang menjadi kader Partai Gerindra.
"Kalau punya KTA malah keliru dia (Ahok), dia kan diusung pada 2012 bersama-sama Pak Joko Widodo saat itu dan PDI Perjuangan berkomitmen untuk mengawal terus sampai 2017," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/8).
Pada 2012, PDI Perjuangan mengusung Joko Widodo sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Jokowi dipasangkan oleh Ahok yang menjadi kader Partai Gerindra.
|
Setelah dua tahun menjabat, Jokowi melepaskan jabatannya dan beralih
sebagai Presiden RI. Dengan demikian, Ahok maju sebagai Gubernur dan ia
juga keluar dari Gerindra. Ahok dipasangkan dengan Djarot sebagai
wakilnya.
Jelang masa pendaftaran pasangan calon Pilkada DKI, PDI Perjuangan alami pro dan kontra dalam menentukan pasangan yang akan diusungnya. Djarot mengatakan, untuk antisipasi partainya akan melakukan suatu proses dialog dan musyawarah.
Jelang masa pendaftaran pasangan calon Pilkada DKI, PDI Perjuangan alami pro dan kontra dalam menentukan pasangan yang akan diusungnya. Djarot mengatakan, untuk antisipasi partainya akan melakukan suatu proses dialog dan musyawarah.
Hal ini karena tidak ada sistem
voting di partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.
Menurut Djarot, tidak adanya sistem voting karena keputusan yang akan diambil tidak bersifat personal melainkan mesin partai yang melibatkan seluruh jajaran.
Menurut Djarot, tidak adanya sistem voting karena keputusan yang akan diambil tidak bersifat personal melainkan mesin partai yang melibatkan seluruh jajaran.
|
Sejauh ini, Djarot mengatakan, mekanisme persiapan pasangan calon untuk
Pilkada 2017 sudah mencapai 90 persen. Namun, hingga saat ini PDI
Perjuangan masih memprioritaskan 40 daerah luar Jawa yang akan
menjalankan Pilkada.
Meski maju sebagai petahana, Djarot menegaskan, PDI Perjuangan tetap melakukan evaluasi terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu. Evaluasi tersebut berdasarkan pada data rekam jejak petahana.
Hal ini agar pasangan yang diusung nanti dapat membawa perubahan bagi Jakarta.
"Ini persoalan organisasi partai dan ini persoalan masa depan DKI Jakarta serta bagaimana pasangan yang diusung itu bisa memenuhi harapan ekspetasi rakyat Jakarta, ke sana arahnya," katanya.
Meski maju sebagai petahana, Djarot menegaskan, PDI Perjuangan tetap melakukan evaluasi terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu. Evaluasi tersebut berdasarkan pada data rekam jejak petahana.
Hal ini agar pasangan yang diusung nanti dapat membawa perubahan bagi Jakarta.
"Ini persoalan organisasi partai dan ini persoalan masa depan DKI Jakarta serta bagaimana pasangan yang diusung itu bisa memenuhi harapan ekspetasi rakyat Jakarta, ke sana arahnya," katanya.
Sumber: cnnindonesia.com