BURSA SAHAM AS RONTOK USAI PIDATO THE FED
![]() |
Janet Yellen |
NEW YORK, Pasar saham AS tercatat
mengalami penurunan terbesar secara mingguan sejak keluarnya Inggris
dari Uni Eropa alias Brexit, pasca pidato Gubernur bank sentral AS Janet
Yellen.
Ia menyatakan sinyal peningkatan suku bunga acuan AS menguat dalam beberapa bulan terakhir.
Pernyataan Yellen sudah dinantikan sepanjang pekan ini dan memicu aksi jual saham, namun kondisi cepat berbalik.
Kemudian, pasar saham AS kembali berjatuhan lantaran ekspektasi investor terkait naiknya suku bunga acuan AS di tahun ini.
Yield treasury dan kurs dollar AS
pun berfluktuasi sebelum akhirnya ditutup menguat. Dalam pidatonya,
Yellen memberi sinyal bahwa bano sentral akan menaikkan suku bunga
acuan.
"Pernyataannya tidak mengejutkan. Kami telah mengekspektasi penuh
Gubernur The Fed akan menyatakan bahwa timing-nya lebih sesuai lebih
cepat lebiu baik," kata Ryan Larson dari RBC Global Asset Management.
Longgarnya kebijakan moneter AS telah menjadi kekuatan pendorong di pasar keuangan. Nilai tukar dollar AS tidak terlalu kuat dan mendukung saham maupun obligasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 53,01 poin atau 0,3 persen
menjadi 18395,40 pada perdagangan Jumat (26/8/2016) waktu setempat.
Sebelumnya, indeks ini sempat menguat 124 poin. Adapun indeks S&P 500 tergelincir 3,43 poin atau 0,2 persen menjadi 2169,04.
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite menguat 6,71 poin atau 0,1 persen menjadi 5218,92.
Sepanjang pekan, indeks blue chip anjlok 0,8 persen, indeks S&P 500 turun 0,7 persen, dan indeks Nasdaq turun 0,4 persen.
Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 24 Juni 2016 pasca Brexit.
Sumber: kompas.com