Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BUNKER BELANDA TEMUKAN DI LAHAN KAI BANDUNG



Bandung - PT KAI Daop II Bandung berencana akan memugar bunker yang ditemukan di lahan milik Daop II Bandung yang dulu sempat ditumpangi oleh warga. Upaya Daop II Bandung saat ini akan menjadikan bunker tersebut sebagai kawasan wisata dan edukasi untuk para masyarakat yang ingin mengetahui sejarah Kereta Api di Kota Bandung.

"Pimpinan kami sangat konsen terhadap bangunan bersejarah ini, jadi kedepannya akan dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai wisata sejarah dan edukasi untuk masyarakat umum," kata Kepala Humas PT KAI Daop II Bandung, Franoto Wibowo saat ditemui detikcom di ruang kerjanya, Rabu (24/8/2016).

Bunker terletak di Jalan Stasiun Barat, Kota Bandung. Bunker ini beridiri sejak jaman perang kemerdekaan dulu ketika Indonesia perang melawan penjajah Belanda.

"Rencananya nanti kalau dijadikan kawasan wisata dalam bunker tersebut akan ada dibuat ruangan-ruangan dan ada juga foto dan tulisan tentang sejarah PT KAI dulu," ucap Franoto.

Namun sayang, selama warga yang menumpang dilahan tersebut, bunker ini digunakan warga sebagai selokan dan saluran pembuangan air warga. Pihaknya telah mengeruk tanah 60 cm sehingga konstruksi bangunan telah terlihat. Setelah di kupas tanahnya terlihat bagian atas bunker tersebut sepanjang 25 meter dengan lebar 6,2 meter.

Franoto menjelaskan, kedepannya untuk menjadikan bunker ini sebagai kawasan bersejarah terlebih dahulu akan diteliti oleh pihak PT KAI dari Unit Heritage.

"Nanti akan kita teliti karena di kita ada Unit Heritage namanya yang akan meneliti keberadaan bunker tersebut, dan merencanakan untuk menjadikan apa yang diinginkan oleh pimpinan kami," lanjutnya.

Bunker ini juga telah dilihat dan ditinjau langsung kondisinya dari pihak Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kota Bandung. Menurut Franoto pihak Disparbud Kota Bandung menyatakan siap untuk membantu menjadikan bunker ini sebagai lahan wisata terbuka untuk masyarakat.

Kapan kira-kira lokasi ini akan dijadikan kawasan wisata? Franoto belum dapat memastikannya. Karena perlu waktu yang lama untuk meneliti bunker ini.

"Belum, belum karena kan tadi masih harus dilakukan penelitian dulu, kan masih baru rencanan karena mungkin untuk pengerjaannya juga perlu biaya besar kan," ujar Franoto.




Sumber: detik.com