BANJIR PARAH DI INDIA TEWASKAN 300 ORANG
![]() |
Hujan lebat menyebabkan beberapa sungai, termasuk Sungai Gangga, meluap di negara bagian Madhya Pradesh, Uttar Pradesh, Rajashtan dan Uttarakhand. (Reuters/Jitendra Prakash) |
Jakarta,
Setidaknya 300 orang tewas dalam banjir parah yang
melanda bagian timur dan tengah India. Sebanyak enam juta orang
terdampak bencana yang merendam banyak desa dan lahan pertanian ini.
Hujan lebat menyebabkan beberapa sungai, termasuk Sungai Gangga, meluap di negara bagian Madhya Pradesh, Uttar Pradesh, Rajashtan dan Uttarakhand.
Hujan lebat menyebabkan beberapa sungai, termasuk Sungai Gangga, meluap di negara bagian Madhya Pradesh, Uttar Pradesh, Rajashtan dan Uttarakhand.
Banjir di kota Bihar terbanyak memakan korban, yaitu 120 orang. Menurut
pejabat kota Bihar Zafar Rakib pada Selasa (22/8), masyarakat terpaksa
diungsikan saat banjir mulai mengancam nyawa mereka.
"Kami memindahkan warga ke dataran rendah dan menyediakan mereka nasi, air bersih dan selimut," kata Rakib.
Di Uttar Pradesh, 43 orang meninggal dan satu juta lainnya terdampak banjir. Sungai Gangga dan Yamuna yang melintasi negara bagian ini meluap di tingkat yang berbahaya.
Di kota Varanasi, warga tidak bisa mengkremasi mayat yang biasanya dilakukan di tepi Gangga. Akhirnya mereka melakukan kremasi di atap rumah salah satu kerabat jenazah.
Cuplikan televisi memperlihatkan warga desa berjalan di tengah banjir yang mencapai setinggi perut mereka. Rumah-rumah yang terbuat dari bata dan lumpur ambruk dan warga naik perahu kayu menuju kamp pengungsian.
Musim penghujan biasa terjadi di India antara Juni dan September. Jika berlangsung normal, hujan menguntungkan sektor pertanian India yang menyumbang 18 persen PDB dan menyediakan lapangan kerja bagi hampir setengah dari 1,3 miliar populasi negara itu.
Pasukan Respons Bencana Nasional India diturunkan ke lima negara bagian terparah, telah menyelamatkan lebih dari 33 ribu orang yang terjebak di desa-desa. Mereka juga membagikan bantuan medis dan makanan kepada 9.000 orang.
"Kami memindahkan warga ke dataran rendah dan menyediakan mereka nasi, air bersih dan selimut," kata Rakib.
Di Uttar Pradesh, 43 orang meninggal dan satu juta lainnya terdampak banjir. Sungai Gangga dan Yamuna yang melintasi negara bagian ini meluap di tingkat yang berbahaya.
Di kota Varanasi, warga tidak bisa mengkremasi mayat yang biasanya dilakukan di tepi Gangga. Akhirnya mereka melakukan kremasi di atap rumah salah satu kerabat jenazah.
Cuplikan televisi memperlihatkan warga desa berjalan di tengah banjir yang mencapai setinggi perut mereka. Rumah-rumah yang terbuat dari bata dan lumpur ambruk dan warga naik perahu kayu menuju kamp pengungsian.
Musim penghujan biasa terjadi di India antara Juni dan September. Jika berlangsung normal, hujan menguntungkan sektor pertanian India yang menyumbang 18 persen PDB dan menyediakan lapangan kerja bagi hampir setengah dari 1,3 miliar populasi negara itu.
Pasukan Respons Bencana Nasional India diturunkan ke lima negara bagian terparah, telah menyelamatkan lebih dari 33 ribu orang yang terjebak di desa-desa. Mereka juga membagikan bantuan medis dan makanan kepada 9.000 orang.
Sumber: cnnindonesia.com