BAIT TUHAN ADALAH RUMAH DOA
Firman Tuhan : 1 Korintus 3:10-20
"Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" 1 Korintus 3:16
"Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" 1 Korintus 3:16
Keberadaan Roh Tuhan di zaman Perjanjian Lama berbeda dengan zaman Perjanjian Baru. Di Perjanjian Lama, yang dimaksud bait Roh Tuhan adalah mengacu kepada bangunan yang dibangun oleh Salomo. Sedangkan di Perjanjian Baru Roh Tuhan berkenan tinggal di dalam diri setiap orang percaya secara permanen, sehingga tubuhnya disebut bait Roh Kudus (ayat nas).
Jadi bait Tuhan sesungguhnya bukanlah gedung atau bangunan
secara fisik, melainkan orang percaya yang berhimpun di dalamnya.
Perhatikan pernyataan Tuhan Yesus ini: "Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa"
(Markus 11:17).
Karena kita ini adalah bait Tuhan, tempat di mana
Roh-Nya berdiam, maka Tuhan menghendaki bait-Nya menjadi rumah doa.
Dengan kata lain doa harus menjadi bagian penting dalam hidup orang
percaya.
Agar kehidupan doa tidak padam Tuhan berfirman kepada Musa: "Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya." (Imamat 6:9).
Agar kehidupan doa tidak padam Tuhan berfirman kepada Musa: "Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya." (Imamat 6:9).
Sebagai imam, Harun
dan anak-anaknya mendapatkan tugas menjaga api yang berada di atas
mezbah agar tetap menyala. Jadi tiap pagi mereka harus menaruh kayu di
atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar lemak
sebagai korban keselamatan.
Demikian juga kita seharusnya
memersembahkan korban pujian dan penyembahan kepada Tuhan setiap hari
seperti yang dilakukan Daud: "TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." (Mazmur 5:4). Ini berbicara tentang doa yang tiada berkeputusan!
Tuhan tidak menghendaki api itu padam, artinya setiap saat dalam
hidup ini kita harus selalu menyala dalam doa, puji-pujian dan
penyembahan kepada Tuhan; tidak peduli apakah pekerjaan menuntut kita
untuk selalu sibuk, namun membangun persekutuan dengan Tuhan melalui doa
jangan sekali-kali ditinggalkan, sebab tubuh kita adalah bait Tuhan dan
bait-Nya adalah rumah doa.
Jadikan doa sebagai gaya hidup sehari-hari
karena kita ini adalah rumah doa!
Sumber : airhidupblog.blogspot.co.id
Gambar : google.com