AHOK: ADA YANG SENGAJA GAGALKAN SERAPAN ANGGARAN
Foto: Danu Damarjati/detikcom |
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
berniat tak mengambil cuti kampanye karena ingin mengamankan pembahasan
anggaran dan pemerintahan dari penyimpangan yang disengaja.
Bahkan saat
ini Ahok mengemukan sudah ada upaya menggagalkan penyerapan anggaran.
"Tujuannya apa? Ya memang tadi supaya bikin kita gagal," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Ahok berpendapat daripada cuit empat bulan lebih baik dirinya menjaga anggaran. Dia kemudian mengemukakan contoh, ada laporan terjadi penghambatan serapan anggaran di Dinas Tata Air DKI.
"Tadi Dinas Tata Air baru lapor kepada saya, ada beberapa orang di situ memang sengaja menghambat supaya serapan anggaran kecil," kata Ahok.
Dia menduga upaya penyimpangan anggaran seperti itu adalah kesengajaan. Tujuannya agar kinerja Ahok tercitra tak baik jelang Pilgub DKI 2017, akhirnya orang tak tertarik memilih Ahok.
"Sengaja. Konsolidasi dimainin. Alus (halus) mainnya di sini," kata Ahok.
Permainan penggagalan penyerapan anggaran itu terjadi di Dinas Tata Air dan Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI. Akibatnya belanja anggaran tak terealisasi.
"Memang ini, BPPBJ kami bermasalah total. Ada pengadaannya total 'ngaco'. Tapi alus mainnya," kata Ahok.
Dia tak ingin permainan anggaran seperti ini terjadi pada saat dia mengambil cuti. Masa cuti kampanye akan lebih panjang lagi bila Pilgub DKI berlangsung dua putaran.
"Ini DKI kan 50 persen plus satu, kalau ada tiga pasang (calon), kalau sampai dua putaran, berarti saya mesti cuti lagi dong. Masa enam bulan saya habis?" kata Ahok.
"Tujuannya apa? Ya memang tadi supaya bikin kita gagal," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Ahok berpendapat daripada cuit empat bulan lebih baik dirinya menjaga anggaran. Dia kemudian mengemukakan contoh, ada laporan terjadi penghambatan serapan anggaran di Dinas Tata Air DKI.
"Tadi Dinas Tata Air baru lapor kepada saya, ada beberapa orang di situ memang sengaja menghambat supaya serapan anggaran kecil," kata Ahok.
Dia menduga upaya penyimpangan anggaran seperti itu adalah kesengajaan. Tujuannya agar kinerja Ahok tercitra tak baik jelang Pilgub DKI 2017, akhirnya orang tak tertarik memilih Ahok.
"Sengaja. Konsolidasi dimainin. Alus (halus) mainnya di sini," kata Ahok.
Permainan penggagalan penyerapan anggaran itu terjadi di Dinas Tata Air dan Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI. Akibatnya belanja anggaran tak terealisasi.
"Memang ini, BPPBJ kami bermasalah total. Ada pengadaannya total 'ngaco'. Tapi alus mainnya," kata Ahok.
Dia tak ingin permainan anggaran seperti ini terjadi pada saat dia mengambil cuti. Masa cuti kampanye akan lebih panjang lagi bila Pilgub DKI berlangsung dua putaran.
"Ini DKI kan 50 persen plus satu, kalau ada tiga pasang (calon), kalau sampai dua putaran, berarti saya mesti cuti lagi dong. Masa enam bulan saya habis?" kata Ahok.
Sumber: detik.com