TANPA PUASA ATAU DIET KETAT BOBOT ARYA TURUN 4,5 KG DALAM 3 HARI
![]() |
Arya Permana (10) penderita severe obesity ditangani 13 dokter spesialis RSHS. Berat badan normal Arya kurang dari 50 kg, namun saat ini beratnya mencapai 189,5 kg. |
BANDUNG, Tim dokter penatalaksanaan Arya Permana mengatakan bahwa tidak ada
diet ketat yang diterapkan bagi Arya yang menderita obesitas. Arya tidak
diwajibkan puasa, tetapi menjalani manajemen diet gizi dan olahraga.
"Arya tidak dipuasakan, tidak kami kasih diet ketat. Porsi seimbang
antara karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral, dan vitamin. Gerakan
aktif biar bisa bergerak agar bisa turun berat badannya," ujar
Sekretaris Tim Dokter Penatalaksanaan RSUP dr Hasan Sadikin, Bandung,
Novina Andriana, Kamis (14/7/2016).
Hal ini diberlakukan karena Arya masih anak-anak yang masih mengalami
tumbuh kembang dan mengutamakan penurunan berat badan untuk estetika.
Tim dokter juga belum memikirkan pemberian obat-obatan ataupun
operasi. Saat ini penanganan Arya lebih ke pemberian gizi seimbang
sesuai porsi normal serta gerakan fisik yang sesuai dengan kondisinya.
Dengan program yang diberikan, sampai hari ini berat badan Arya sudah
turun 4,2 kg. Saat masuk ke RSHS pada Senin (11/7/2016), bobot Arya
189,5 kg. Sehari kemudian, beratnya turun 1,5 kg.
Kondisi Arya pun relatif baik maupun tenang tanpa protes. Namun, sampai sekarang Arya masih kesulitan tidur di malam hari.
"Pagi hari Arya sulit dibangunkan karena malamnya susah tidur. Kami
coba mengembalikan tidur malam dan pagi beraktivitas," kata Novi.
Tim dokter juga masih mencari penyebab kegemukan Arya. Ada beberapa
penyebab obesitas, baik primer maupun sekunder. Penyebab primer lewat
pola makan, adapun sekunder pemeriksaan kelainan genetik atau hormonal.
Beberapa pemeriksaan sudah dilakukan, namun sebagian hasilnya belum
keluar. Apalagi pemeriksaan kelainan genetik dan hormonal memerlukan
waktu yang lebih lama.
Sumber: kompas.com