SATU PUN CUKUP
Firman Tuhan
Matius 25:15
Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi adalah dua nama yang paling beken di
era sepakbola modern saat ini. Produktivitas mereka dalam mencetak gol,
skill individu, kecepatan lari, kemampuan melewati hadangan lawan, dan
sederetan gelar yang diraih, baik gelar pribadi maupun gelar bersama
tim, membuat Ronaldo dan Messi bergantian terpilih sebagai pemain
terbaik dunia dalam satu dekade terakhir.
Sepakbola adalah sebuah keindahan, banyak warna-warni di dalamnya yang
membuat cabang olahraga ini selalu menarik untuk dinikmati. Di luar dua
nama kondang di atas, ada satu nama lagi yang layak untuk
diperbincangkan. Bila hampir semua pemain bola memiliki keunggulan di
kaki dan kepala, pemain yang satu ini justru dikenal karena kemampuan
tangannya. Dialah Rory Delap, sang maestro lemparan bola ke dalam.
Keterampilannya mengolah bola mungkin tidak ada apa-apanya dibandingkan
dengan bintang lapangan hijau masa kini.
Namun, bila timnya mendapat
kesempatan lemparan bola ke dalam, hampir dipastikan itu akan berbuah
gol. Delap mampu melempar bola sejauh 40 meter dengan kecepatan 60
km/jam. Delap memang tak sempurna, ia hanya punya satu skill, aneh pula.
Namun cukup dengan itu, ia berkali-kali menolong timnya meraih
kemenangan.
Tahukah Anda bahwa Tuhan tidak mencari orang-orang yang sempurna untuk
menjadi alatNya? Ketika Yesus memanggil murid-muridNya yang pertama, Ia
tidak mencari orang-orang berpendidikan atau para pemuka di sinagoga
atau rumah ibadat Yahudi, namun Yesus pergi ke danau menjumpai para
penjala ikan (Mat 4:19).
Dalam kisah perumpamaan tentang talenta, kita belajar bahwa keberhasilan
dalam hidup bukan ditentukan oleh banyak-sedikitnya talenta, tetapi
oleh kesetiaan kita mengelolanya. Tuhan bukan tidak bisa memberi talenta
besar kepada kita, namun Ia tahu kapasitas kita.
Daud tidak mempunyai darah bangsawan. Ia hanya seorang penggembala,
kemampuannya pun hanya menggunakan umban dan batu. Namun, justru
berbekal kemampuan "aneh" ini, Daud bisa menjadi pahlawan, yang
membawanya sampai ke takhta kerajaan. Cara Tuhan memberkati adalah lewat
keterampilan yang kita miliki, bukan yang tidak kita kuasai.
Kesetiaan akan membawa kita kepada pertumbuhan.
Berkembangnya kemampuan
diri atau naiknya level hidup tidak terjadi di awal namun mengalir
sesuai proses kehidupan. Pertumbuhan adalah konsekuensi logis dari
sebuah usaha dan kerja keras. Keteguhan hati yang disertai oleh
kemurahan Tuhan akan membuat talenta kecil terus berkembang menjadi
prestasi besar yang dibicarakan banyak orang.
Bahwa Anda punya banyak kelemahan, orang lain juga punya. Namun Anda
punya kelebihan yang orang lain belum tentu punya. Temukan kelebihan
itu, lalu kembangkan! Cukup dengan satu talenta saja, didukung
penyertaan Tuhan, Anda tetap bisa jadi pemenang.
DOA
Bapa, aku percaya Engkau sudah menaruh sebuah kelebihan di dalam diriku.
Aku akan gunakan itu untuk kemuliaan namaMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku
berdoa. Amin.
Sumber :mannasorgawi.net.


