RUMAH TUHAN BUKAN SARANG PENYAMUN
PEMBACAAN ALKITAB: MATIUS 21:12-17
"Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah." Matius 21:12a
Dari pembacaan ayat nas di atas kita mendapati adanya tindakan tegas yang dilakukan Tuhan Yesus terhadap orang-orang yang telah menyalahgunakan Bait Allah.
Semua orang tahu bahwa Bait Allah hanya digunakan untuk beribadah, bukan untuk hal-hal yang lain, sebab rumah Tuhan adalah kudus.
Tuhan Yesus marah bukan karena benci terhadap orang-orang itu, tetapi Ia hendak menegaskan bahwa bait Allah adalah rumah doa, tempat di mana jemaat dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam pengabdian, doa dan penyembahan, tetapi kini sebagai sarang penyamun. Mengapa orang-orang menyalahgunakan bait Allah ini?
Dari pembacaan ayat nas di atas kita mendapati adanya tindakan tegas yang dilakukan Tuhan Yesus terhadap orang-orang yang telah menyalahgunakan Bait Allah.
Semua orang tahu bahwa Bait Allah hanya digunakan untuk beribadah, bukan untuk hal-hal yang lain, sebab rumah Tuhan adalah kudus.
Tuhan Yesus marah bukan karena benci terhadap orang-orang itu, tetapi Ia hendak menegaskan bahwa bait Allah adalah rumah doa, tempat di mana jemaat dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam pengabdian, doa dan penyembahan, tetapi kini sebagai sarang penyamun. Mengapa orang-orang menyalahgunakan bait Allah ini?
Karena mereka mendapatkan
keuntungan dari apa yang dilakukan, apalagi para imam yang adalah
orang-orang pilihan Tuhan yang bertugas melayani di bait-Nya yang kudus
juga telah memberikan 'lampu hijau' untuk kegiatan ini, sebab mereka
pun mendapatkan fee.
Menariknya, kisah Tuhan Yesus menyucikan bait Allah ini ditulis dalam keempat Injil.
Sungguh benar apa yang dikatakan oleh rasul Paulus bahwa "...akar segala kejahatan ialah cinta uang." (1 Timotius 6:10a). Uang telah mengubah segalanya! Karena uang mereka berani melakukan tindakan kompromi dan tidak lagi menghormati kekudusan Tuhan.
Sungguh benar apa yang dikatakan oleh rasul Paulus bahwa "...akar segala kejahatan ialah cinta uang." (1 Timotius 6:10a). Uang telah mengubah segalanya! Karena uang mereka berani melakukan tindakan kompromi dan tidak lagi menghormati kekudusan Tuhan.
Sesungguhnya uang adalah hamba yang baik bagi kita, namun jika
uang telah menjadi 'tuan' atas hidup seseorang maka ia akan menjadi
tuan yang jahat.
Hanya karena uang mental seseorang yang dulunya baik
bisa menjadi rusak; pelayanan yang semula didasari oleh motivasi yang
murni kini mulai memertimbangkan untung-rugi, karena segala sesuatu
diukur dengan uang.
Sedihnya kisah ini tidak hanya terjadi di zaman
Tuhan Yesus, tetapi di zaman sekarang pun juga masih berlangsung dan
semakin marak.
Jika kita tidak berhati-hati kita bisa terjebak dengan
perilaku yang demikian yaitu melayani Tuhan dengan motivasi yang tidak
benar, di mana orientasi pelayanan bukan murni untuk melayani Tuhan dan
mengasihi jiwa-jiwa, tetapi semata-mata demi mendapatkan keuntungan
secara finansial semata, ladang pelayanan dijadikan sebagai ladang untuk
berbisnis.
"Kamu tidak dapat mengabdi
kepada Allah dan kepada Mamon."
Matius 6:24
Sumber: airhidupblog.blogspot.co.id
Gambar: Google