Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

POLISI TANGKAP 69 AKTIFIS PAPUA ATAS TUDINGAN MAKAR

Sebanyak 69 orang aktivis Komite Nasional Papua Barat dituduh memprovokasi massa untuk menggelar demo menuntut pemisahan Papua dari Republik Indonesia. (ANTARA/Hendra Nurdiyansya)
Jakarta,  Kepolisian Resor Timika menangkap 69 orang aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) karena diduga melakukan tindak pidana makar.

“Ada dua orang (di antara 69) yang merupakan pelaku pengerahan massa,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Martinus Sitompul di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (13/7).

Penangkapan dilakukan Selasa kemarin sekitar pukul 17.00 WIB di Timika, Papua.

Menurut Martinus, saat ini polisi masih melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan keterlibatan dua orang berinisial YA dan SU itu.

“Mereka diduga menyebarkan selebaran untuk provokasi, untuk melakukan demo sebagai upaya memisahkan diri dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” kata Martinus.
 
Demonstrasi itu, ujar Martinus, dilakukan dalam rangka menggalang suara bagi Gerakan Pembebasan Papua atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk bergabung dengan Melanesia Spearhead Group (MSG).

MSG ialah organisasi lintas pemerintah di kawasan Pasifik Selatan yang terdiri dari empat negara Melanesia, yakni Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu.

"Strategi yang dilakukan adalah ingin menggabungkan diri dulu dalam MSG, kemudian nanti mereka dapat hak suara di situ," kata Martinus.

Bila sudah punya hak suara di MSG sebagai anggota, ujar Martinus, akan ada klausul untuk memisahkan diri dari Indonesia.

“Sehingga perlu kita (Indonesia) lakukan upaya-upaya untuk menghentikan. Sebagai negara hukum dan berdaulat, kita perlu melakukan penegakan hukum,” kata Martinus.

Saat ini Gerakan Pembebasan Papua berstatus sebagai pengamat di MSG, sedangkan Indonesia merupakan anggota asosiasi. Sementara Gerakan Pembebasan Papua berupaya mendapatkan keanggotaan di MSG, Indonesia berniat meningkatkan keanggotaannya dari associate member menjadi full member di MSG.

Untuk menghadang Gerakan Pembebasan Papua, beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan melakukan rangkaian lawatan ke negara-negara Pasifik Selatan sembari memberikan bantuan kemanusiaan untuk Fiji yang ditimpa bencana topan.




Sumber:cnnindonesia.com