Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PELAKU SERANGAN TRUK DI NICE TERIDENTIFIKASI

Pelaku sudah tak asing lagi bagi kepolisian karena beberapa tindakan kejahatan yang dilakukan. (Reuters/Eric Gaillard)
Jakarta,  Kepolisian Perancis telah mengidentifikasi pelaku serangan di Nice yang menewaskan setidaknya 84 orang pada Kamis (14/7) merupakan warga negara Perancis-Tunisia.

Seorang sumber kepolisian menuturkan kepada Reuters bahwa pria berusia 31 tahun tersebut lahir di Tunisia. Ia sudah tak asing lagi bagi kepolisian karena beberapa tindakan kejahatan yang dilakukan.

Namun, pria itu tidak ada dalam radar intelijen. Kini, aparat sedang menyelidiki kemungkinan adanya kaki tangan pria ini di Nice.

Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, Presiden Perancis, Francois Hollande, mengatakan bahwa serangan ini tak dapat dimungkiri lagi memang merupakan tindakan teroris.

"Tidak bisa disangkal ada karakteristik teroris dalam serangan yang merupakan bentuk paling ekstrem dari kekerasan. Jelas bahwa kami harus melakukan apa pun untuk melawan terorisme," ujar Hollande setelah mengadakan rapat mendadak pada Jumat (15/7) subuh.

Rapat di Kementerian Dalam Negeri Perancis itu rampung sekitar enam jam setelah serangan truk di Nice ini terjadi menjelang tengah malam, saat warga sedang merayakan hari nasional Perancis atau yang biasa disebut Bastille Day.

Seperti dilansir CNN, pengendara truk itu menyetir zigzag dengan kecepatan tinggi sepanjang Promenade des Anglais dan menabraki kerumunan orang.

Setelah melakukan penyelidikan awal, polisi menemukan senapan, bahan peledak, serta granat di dalam truk itu. Saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan di bawah lembaga antiteror Perancis.

Sementara itu, warga yang berada di sekitar kejadian diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah.

Hollande pun menyatakan bahwa situasi darurat di Perancis yang dicanangkan setelah serangan pada November lalu, akan diperpanjang hingga tiga bulan ke depan.

Pada 13 November tahun lalu, sebanyak 130 orang tewas dalam teror Paris di kafe, restoran, gedung konser Bataclan, dan stadion sepak bola Stade de France. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan. 
 
Selasa kemarin, otoritas Perancis baru saja menyatakan telah mengidentikasi dalang serangan mematikan tersebut, berikut mengkelaim mengetahui organogram kelompok militan di Perancis. 
 
 
 
 
 Sumber: cnnindonesia.com