LUHUT YAKIN HUBUNGAN ASEAN-TIONGKOK TETAP BAIK
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. (ANTARA/M. Agung Rajasa/P003)
... kita tetap memelihara persahabatan kita dengan Tiongkok."
![]() |
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan |
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum
dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan meyakini hubungan
Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan Tiongkok akan tetap baik
terkait belum meredanya ketegangan di Laut Tiongkok Selatan (LTS).
"Saya kira akan tetap baik karena Indonesia sudah kasih statemen yang menurut saya menjelaskan posisi Indonesia," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Ia menegaskan bahwa Indonesia tetap juga menghargai atau menghormati hukum internasional, termasuk di dalamnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of Sea/UNCLOS) 1982.
Selain itu, Luhut menegaskan bahwa Indonesia juga bertekad akan tetap memelihara persahabatan dengan Tiongkok.
"Saya kira itu, dan kita tetap memelihara persahabatan kita dengan Tiongkok," katanya.
Sebelumnya, Luhut mengakui bahwa banyak melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi terkait ketegangan di LTS atau Laut China Selatan (LCS).
Ia juga berpendapat terkait keengganan Tiongkok untuk mematuhi Mahkamah Arbitrase Antarabangsa atau Permanent Court of Arbitration (PCA).
"Kita kan hidup ini, gimana ya? Dalam komunitas internasional, kita juga kan harus melihat peraturan yang berlaku secara universal," demikian Luhut Pandjaitan.
Hari Selasa kemarin (12/7) Pengadilan Tetap Arbitrase (PCA) di Den Haag, Belanda, mengeluarkan keputusan akhir dalam menyelesaikan kasus sengketa Filipina-China di Laut China Selatan (LCS), yang antara lain menolak klaim Tiongkok/China terkait sembilan garis putus-putus (nine dash line) sebagai wilayah laut tradisionalnya
"Saya kira akan tetap baik karena Indonesia sudah kasih statemen yang menurut saya menjelaskan posisi Indonesia," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Ia menegaskan bahwa Indonesia tetap juga menghargai atau menghormati hukum internasional, termasuk di dalamnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of Sea/UNCLOS) 1982.
Selain itu, Luhut menegaskan bahwa Indonesia juga bertekad akan tetap memelihara persahabatan dengan Tiongkok.
"Saya kira itu, dan kita tetap memelihara persahabatan kita dengan Tiongkok," katanya.
Sebelumnya, Luhut mengakui bahwa banyak melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi terkait ketegangan di LTS atau Laut China Selatan (LCS).
Ia juga berpendapat terkait keengganan Tiongkok untuk mematuhi Mahkamah Arbitrase Antarabangsa atau Permanent Court of Arbitration (PCA).
"Kita kan hidup ini, gimana ya? Dalam komunitas internasional, kita juga kan harus melihat peraturan yang berlaku secara universal," demikian Luhut Pandjaitan.
Hari Selasa kemarin (12/7) Pengadilan Tetap Arbitrase (PCA) di Den Haag, Belanda, mengeluarkan keputusan akhir dalam menyelesaikan kasus sengketa Filipina-China di Laut China Selatan (LCS), yang antara lain menolak klaim Tiongkok/China terkait sembilan garis putus-putus (nine dash line) sebagai wilayah laut tradisionalnya
Sumber: antaranews.com