LIMA POLISI AS TEWAS DITEMBAK, TERSANGKA PELAKU KLAIM PUNYA BOM
![]() |
Kelima polisi tewas ditembak ketika unjuk rasa menentang penembakan polisi terhadap warga kulit hitam berlangsung. |
Jumlah polisi yang tewas akibat aksi penembak jitu di Kota Dallas, Amerika Serikat, telah bertambah menjadi lima orang.
Kepala
Kepolisian Dallas, David Brown, mengatakan pihaknya telah menangkap
tiga tersangka pelaku dan masih mengepung satu orang bersenjata yang
melepaskan tembakan dari dalam sebuah garasi.
“Tersangka masih kami ajak berunding dan dia
mengatakan bahwa akhir sudah dekat. Dia menyatakan akan melukai dan
membunuh kami, maksudnya penegak hukum. Menurutnya ada berbagai bom di
garasi dan di tengah kota,” kata Brown.
Brown meyakini semua tersangka bekerja sama, dan
menggunakan senapan untuk melakon serangan ketika unjuk rasa menentang
penembakan polisi terhadap warga kulit hitam berlangsung.
“Kami belum punya taraf keyakinan bahwa kami telah menangkap semua tersangka,” ujar Brown.
Penembakan
terjadi pada pukul 20.45 waktu setempat. Sejauh ini sebanyak lima
polisi dipastikan meninggal dunia akibat tembakan. Salah satu yang tewas
adalah polisi dari kesatuan pengamanan transportasi.
Berdasarkan penyelidikan sementara, dua penembak jitu beraksi dari “posisi tinggi” ketika unjuk rasa berlangsung.
“Kami
yakin para tersangka ini memposisikan diri mereka sehingga dapat
menyasar para petugas dari dua sudut berbeda…dan berencana mencederai
dan melukai aparat penegak hukum sebanyak mungkin,” kata Brown.
Wali Kota Dallas, Mike Rawlings, mengatakan kejadian ini sangat menyesakkan bagi warga kota.
Unjuk
rasa di Dallas digelar untuk memprotes tindakan polisi AS yang menembak
dua warga kulit hitam, Philando Castile di Minnesota dan Alton Sterling
di Louisiana.
Presiden AS Barack Obama berpendapat insiden
seperti itu tak seharusnya memecah belah polisi dan masyarakat yang
dilayani polisi.
Sumber: bbc.com