KEMENTRIAN PUPR RAMPUNGKAN EVALUASI AWAL TARGET TRAGEDI BREXIT
![]() |
Antrian panjang mobil yang ingin masuk rest area, serta satu-satunya pintu keluar tol di Brebes Timur menjadi penyebab kemacetan parah mudik tahun ini. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah). |
Jakarta,
Macet panjang yang terjadi di ruas tol
Pejagan-Brebes, Jawa Tengah yang menyebabkan belasan orang meninggal
akibat kelelahan saat mudik Lebaran 2016 mendapat perhatian serius
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Instansi yang
dipimpin Menteri Basuki Hadimuljono telah merampungkan kajian awal atas
penyebab kemacetan tersebut dan menjanjikan perbaikan sebelum Lebaran
tahun depan.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Danis H Sumadilaga mengatakan, kemacetan yang terjadi di jalur Pantura antara Brebes dan Tegal serta kemacetan di jalur Selatan terjadi akibat adanya pasar dan perlintasan kereta api.
“Kemudian kemacetan di tol-nya itu terjadi antara Kanci dan Brebes karena adanya penumpukan kendaraan di rest area,” kata Danis dikutip dari laman Kementerian, Rabu (13/7).
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Danis H Sumadilaga mengatakan, kemacetan yang terjadi di jalur Pantura antara Brebes dan Tegal serta kemacetan di jalur Selatan terjadi akibat adanya pasar dan perlintasan kereta api.
“Kemudian kemacetan di tol-nya itu terjadi antara Kanci dan Brebes karena adanya penumpukan kendaraan di rest area,” kata Danis dikutip dari laman Kementerian, Rabu (13/7).
|
Danis mengakui bahwa upaya pemerintah dan operator jalan tol menambah titik peristirahatan (rest area)
sepanjang tol Cikopo-Palimanan masih belum memadai. Ia menyebut total
panjang tol Cikopo-Palimanan sekitar 116 kilometer dan setiap 20-30
kilometer telah disiapkan rest area dengan beberapa tipe.
“Kami telah menambah toilet dan kapasitas air, serta penerangan di rest area tersebut. Namun kapasitasnya tidak cukup menampung kendaraan yang begitu banyak ingin masuk rest area,” katanya.
Waktu yang dihabiskan oleh satu kendaraan di dalam rest area yang cukup lama menyebabkan antrian panjang yang mengganggu arus lalu lintas di jalan tol. Akibatnya terjadi penumpukan di jalan keluar tol menuju Brebes.
Perbaikan
Untuk menghindari kejadian serupa terjadi lagi pada arus mudik 2017, Danis mengatakan Kementerian PUPR akan terus meningkatkan kapasitas jalan tol dan non tol.
“Jadi tidak hanya menambah jalan saja, tapi juga menghilangkan hambatan-hambatan yang dapat menurunkan kapasitas tersebut,” ucapnya.
Danis mengakui bahwa jalan tol Trans Jawa yang dapat diselesaikan hingga 2016, baru sampai Brebes Timur yang merupakan bagian dari jalan tol Pejagan-Pemalang. Ia berharap tol Pejagan-Pemalang sepanjang 37 kilometer dari Brebes Timur bisa selesai tahun depan sehingga para pemudik tidak bertumpuk keluar dari Brebes Timur.
“Kami telah menambah toilet dan kapasitas air, serta penerangan di rest area tersebut. Namun kapasitasnya tidak cukup menampung kendaraan yang begitu banyak ingin masuk rest area,” katanya.
Waktu yang dihabiskan oleh satu kendaraan di dalam rest area yang cukup lama menyebabkan antrian panjang yang mengganggu arus lalu lintas di jalan tol. Akibatnya terjadi penumpukan di jalan keluar tol menuju Brebes.
Perbaikan
Untuk menghindari kejadian serupa terjadi lagi pada arus mudik 2017, Danis mengatakan Kementerian PUPR akan terus meningkatkan kapasitas jalan tol dan non tol.
“Jadi tidak hanya menambah jalan saja, tapi juga menghilangkan hambatan-hambatan yang dapat menurunkan kapasitas tersebut,” ucapnya.
Danis mengakui bahwa jalan tol Trans Jawa yang dapat diselesaikan hingga 2016, baru sampai Brebes Timur yang merupakan bagian dari jalan tol Pejagan-Pemalang. Ia berharap tol Pejagan-Pemalang sepanjang 37 kilometer dari Brebes Timur bisa selesai tahun depan sehingga para pemudik tidak bertumpuk keluar dari Brebes Timur.
Sumber: cnnindonesia.com