KARBON, ASAL MULA PENSIL DAN BERLIAN
Firman Tuhan
Yeremia 18:1-6; 2 Timotius 2:21
Pernahkah Anda bertanya-tanya, terbuat dari apakah ujung sebuah
pensil yang berwarna abu-abu kehitaman? Mengapa kok benda tersebut dapat
dipakai untuk menulis namun sangat mudah juga untuk dihapus? Dan
tahukah Anda bahwa benda tersebut memiliki bahan dasar yang sama dengan
berlian, materi terkeras di dunia? Bagaimana hal itu mungkin terjadi?
Ujung pensil itu merupakan jenis bebatuan mineral bumi yang bernama
grafit. Dan sebagaimana berlian, grafit merupakan bentuk alotrop karbon.
Namun uniknya, grafit sangatlah murah dan dapat dibeli di mana saja.
Sedangkan berlian merupakan perhiasan mahal yang hanya dimiliki
orang-orang kaya.
Hal ini disebabkan karena letak struktur dari karbon tersebut. Grafit terdiri atas lapisan atom karbon yang dapat menggelincir dengan mudah. Artinya, grafit amat lembut dan bahkan selain menjadi ujung pensil, grafit juga dapat digunakan sebagai minyak pelumas untuk membuat peralatan mekanis menjadi lebih lancar. Materi berwarna kelabu ini banyak ditemukan di Sri Lanka, Kanada, dan Amerika Serikat. Grafit pertama kali dinamai oleh Abraham Gottlob Werner pada tahun 1789 dengan mengambil dasar kata Yunani. Oleh karena banyak ditemukan dengan mudah dan sifatnya yang lunak, grafit merupakan mineral bumi yang sangat murah.
Berbeda dengan karbon yang menjadi berlian
setelah terkena panas bumi sampai ribuan derajat Celcius di kedalaman
200 km di bawah permukaan bumi. Karbon tidak akan terbentuk menjadi
berlian jika kedalamannya hanya 100 km atau suhunya hanya ratusan
derajat Celcius. Proses terjadinya berlian membutuhkan waktu ribuan
tahun. Selain melalui penggalian, sering kali berlian terbawa dan muncul
ke permukaan bumi lewat ledakan gunung berapi. Tidak heran jika mineral
yang sangat keras, indah, dan berkilauan ini sangat mahal dan tidak
sembarangan orang bisa memiliki. Berlian yang asli merupakan perhiasan
yang sangat indah dan dapat mencapai harga miliaran rupiah. Bandingkan
dengan grafit!
Kualitas dari karbon sangat ditentukan dari proses. Jika prosesnya sebentar dan tidak sulit, jadilah dia grafit yang lembek dan tidak berharga. Jika melalui proses yang benar dan panjang, jadilah dia berlian yang sangat berharga. Kehidupan orang percaya juga sangat ditentukan oleh proses. Tuhan menunjukkan kepada Yeremia mengenai bejana yang dibuat oleh seorang tukang periuk. Jika di tengah pekerjaannya bejana tersebut rusak, maka dia akan mengolah kembali bejana tersebut sampai menjadi sebuah bentuk yang utuh dan bagus.
Tuhan menjanjikan hal
yang sama bagi kita manusia. Kehidupan manusia tidak akan menjadi apa
pun tanpa adanya proses. Segala sesuatu yang diproses dengan baik akan
menghasilkan kualitas yang sangat baik. Bagaikan berlian yang terkubur
amat dalam dan mengalami panas ribuan derajat, kita juga harus bertahan
teguh di dalam proses hidup yang mungkin menyakitkan. Tetapi ingat,
Tuhan akan membentuk kita menjadi bejana yang sempurna!
DOA
Tuhan, aku ingin Engkau bentuk sesuai dengan kehendakMu. Jadikanlah aku bejana yang indah yang Engkau pakai untuk pekerjaanMu yang mulia. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Sumber :mannasorgawi.net
Gambar :google.com