Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

JENAZAH DIDUGA SANTOSO DIPERKIRAKAN TIBA DI PALU SORE

Jenazah mirip pemimpin kelompok teroris Abu Wardah alias Santoso dan rekannya diperkirakan tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu pada hari ini. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)
Jakarta, Jenazah mirip pemimpin kelompok teroris Abu Wardah alias Santoso bersama seorang anak buahnya diperkirakan tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu pada hari ini. Keduanya diduga tewas setelah terlibat baku tembak dengan Satgas Tinombala di Pegunungan Sambarana, Poso, Sulawesi Tengah pada Senin (18/7) sore.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal (Polisi) Rudy Sufahriadi mengatakan kedua jenazah akan tiba sekitar pukul 15.00 WITA

"Perjalanan ke Palu empat sampai lima jam.Diperkirakan jam tiga sore sampainya," kata Rudy saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Selasa (19/7).

Dia mengatakan, saat ini Satgas Tinombala masih berupaya mengevakuasi kedua jenazah personel kelompok Santoso itu. Lokasi yang berada di kawasan pegunungan, menurutnya, membuat tim membutuhkan waktu lebih lama.

Meski begitu, hingga saat ini Rudy belum bisa memastikan apakah salah satu jenazah yang tewas ditembak oleh Satgas Tinombala itu adalah Santoso. "Nanti sore informasi saya update kembali," ujarnya.

Baku tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris Santoso terjadi di salah satu desa di Poso, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 17.00 WITA. Dua orang dari kelompok Santoso tewas tertembak.

Rudy mengatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa salah seorang korban yang tertembak mati memiliki ciri-ciri menyerupai Santoso. Namun, dia belum bisa memastikan hal tersebut.

"Informasinya, dua orang meninggal dunia. Salah satunya memiliki ciri-ciri yang menyerupai Santoso, ada tahi lalat di bagian pipi sebelah kanannya. Mirip Santoso," kata Rudy kemarin.

Menurutnya, polisi telah mengamankan barang bukti berupa senapan jenis M16.

Kepala Kepolisian Sektor Poso Pesisir Utara, Poso Inspektur Satu Supriyadi menyatakan Satgas Tinombala masih berusaha mengevakuasi jenazah dua terduga teroris tersebut. Kondisi Tambarana dan sekitar Poso yang dilanda hujan menyebabkan evakuasi dua terduga teroris itu terkendala.

"Sejak semalam di sini (Tambarana) hujan. Jenazah belum bisa dibawa turun. Masih terus diupayakan," kata Kepala Kepolisian Sektor Poso Pesisir Utara, Poso Inspektur Satu Supriyadi seperti dilansir Detik.com, Selasa (19/7).
 
 
 
Sumber : cnnindonesia.com