BANK TERTUA DI DUNIA SEDANG BERGEJOLAK, ADA APA?
ROMA, Saham bank tertua di dunia, Banca Monte dei Paschi di Siena SpA, jatuh ke titik terendahnya sepanjang masa.
Nasib buruk ini merupakan salah satu permasalahan yang dialami
perbankan di Italia, yang sedang bergejolak lantaran tingginya rasio
kredit bermasalah.
Selama tahun 2016, saham BMPS sudah merosot sebesar 76 persen, mengarah kepada rekor kerugian tahunan terbesar.
Bank sentral Eropa (European Central Bank) meminta BMPS menurunkan
kredit bermasalah menjadi 32,6 miliar euro pada tahun 2018 dari 46,9
miliar euro saat ini.
Akan tetapi, BMPS tidak sendirian menghadapi gejolak penurunan saham secara drastis semacam itu.
UniCredit SpA UCG, bank terbesar Italia dari sisi aset, mengalami
penurunan saham 63 persen. Saham Banca Popolare di Milano SpA PMI
merosot 64 persen, dan Intesa Sanpaolo SpA ISP 46 persen.
Saat ini, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL)
perbankan Italia mencapai 360 miliar euro berdasarkan data bank sentral.
Angka tersebut merepresentasikan 18,1 persen total pinjaman kepada
nasabah.
"Sementara itu, rata-rata return on equity (RoE) mencapai
kurang dari 2 persen per tahun dalam 5 tahun terakhir. Dengan demikian,
NPL tidak bisa menuju jalan yang semestinya dan tidak akan menarik
modal," kata Erik Nielsen, kepala ekonom grup UniCredit Research seperti
dikutip Marketwatch.com.
Pekan lalu, Komisi Eropa memperbolehkan Italia menggunakan jaminan
pemerintah sebesar 150 miliar euro sebagai likuiditas jangka pendek guna
mendukung perbankan Italia.
Pemerintah Italia menyatakan keinginan untuk menjaga perbankan dari efek negatif keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Banca Montei dei Paschi di Siena SpA didirikan di Siena, Italia pada
tahun 1492 dan masih tetap beroperasi hingga kini. Pada 25 Juni 1999,
bank tersebut secara resmi melantai di bursa efek Italia, Italian Stock
Exchange.
Sumber: kompas.com
Gambar: Google