STUDI INI JELASKAN MENGAPA ROKOK BISA MELEMAHKAN SISTIM IMUN
Jakarta, Sudah banyak studi yang mengungkap bahaya
merokok. Nah, baru-baru ini peneliti di Amerika Serikat menemukan sistem
kekebalan tubuh perokok dapat melemah karena bakteri mulut berkembang
biak dan berkoloni dengan baik pada lingkungan dengan asap rokok.
Studi dari University of Louisville School of Dentistry menemukan bahwa asap rokok membantu bakteri berkoloni dan menyebabkan resistensi, yaitu suatu keadaan di mana bakteri menjadi kebal. Kondisi ini mendorong bakteri mulut untuk tumbuh dan berkontribusi terhadap penyakit.
"Adapun, jenis bakteri yang diketahui meningkat karena paparan asap rokok adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Klebsiella pneumonia, dan Pseudomonas aeruginosa. Penyakit yang ditimbulkan pun bervariasi mulai dari infeksi kulit, penyakit oral, vaginosis sampai pneumonia," ucap David Scott, penulis utama studi tersebut.
Sementara itu, studi sebelumnya telah mengidentifikasi hubungan antara aktivitas merokok dengan peningkatan resistensi bakteri. Pada tahun 2015, peneliti juga mengungkapkan bahwa rokok sebenarnya memberikan kontribusi untuk pengembangan bakteri super. Nah, penelitian terbaru ini melengkapi pengetahuan tentang efek merokok yang memengaruhi perkembangan koloni mikroba atau biofilm.
"Biofilm ini dapat tumbuh di banyak permukaan yang berbeda termasuk pada bagian-bagian tubuh seperti gigi (plak) atau jantung dan berkontribusi terhadap penyakit seperti radang gusi," tutur Scott, dikutip dari Daily Mail.
Dikatakan lebih lanjut dalam penelitian itu, sebenarnya, saat asap rokok terhirup dan tubuh merespons dengan batuk atau perasaan mual. Itu adalah salah satu cara tubuh memberitahu bahwa paparan bahan kimia terhadap tubuh sudah terlalu banyak.
"Mikroba diketahui menanggapi asap dengan mengubah gen dan protein yang pada gilirannya mengakibatkan pertumbuhan bakteri dan mendorong kolonisasi. Gen berubah, membuat bakteri belajar bagaimana menghindari sistem kekebalan tubuh dan ini membuat mereka lebih sulit dihancurkan," pungkas Scott.
Studi dari University of Louisville School of Dentistry menemukan bahwa asap rokok membantu bakteri berkoloni dan menyebabkan resistensi, yaitu suatu keadaan di mana bakteri menjadi kebal. Kondisi ini mendorong bakteri mulut untuk tumbuh dan berkontribusi terhadap penyakit.
"Adapun, jenis bakteri yang diketahui meningkat karena paparan asap rokok adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Klebsiella pneumonia, dan Pseudomonas aeruginosa. Penyakit yang ditimbulkan pun bervariasi mulai dari infeksi kulit, penyakit oral, vaginosis sampai pneumonia," ucap David Scott, penulis utama studi tersebut.
Sementara itu, studi sebelumnya telah mengidentifikasi hubungan antara aktivitas merokok dengan peningkatan resistensi bakteri. Pada tahun 2015, peneliti juga mengungkapkan bahwa rokok sebenarnya memberikan kontribusi untuk pengembangan bakteri super. Nah, penelitian terbaru ini melengkapi pengetahuan tentang efek merokok yang memengaruhi perkembangan koloni mikroba atau biofilm.
"Biofilm ini dapat tumbuh di banyak permukaan yang berbeda termasuk pada bagian-bagian tubuh seperti gigi (plak) atau jantung dan berkontribusi terhadap penyakit seperti radang gusi," tutur Scott, dikutip dari Daily Mail.
Dikatakan lebih lanjut dalam penelitian itu, sebenarnya, saat asap rokok terhirup dan tubuh merespons dengan batuk atau perasaan mual. Itu adalah salah satu cara tubuh memberitahu bahwa paparan bahan kimia terhadap tubuh sudah terlalu banyak.
"Mikroba diketahui menanggapi asap dengan mengubah gen dan protein yang pada gilirannya mengakibatkan pertumbuhan bakteri dan mendorong kolonisasi. Gen berubah, membuat bakteri belajar bagaimana menghindari sistem kekebalan tubuh dan ini membuat mereka lebih sulit dihancurkan," pungkas Scott.
Sumber :detik.com