SETIAP 5 MENIT, SATU ORANG KRISTEN JADI MARTIR KARENA IMAN PERCAYA
![]() |
Add caption |
Kelompok yang fokus menyoroti mengenai penganiayaan Christian Freedom International (CFI) mengeluarkan
data bahwa setiap lima menit ada satu orang Kristen yang menjadi martir karena
iman percayanya kepada Yesus Kristus.
Menurut data infografis mereka, saat ini
ada 200 juta orang Kristen yang menghadapi penganiayaan karena iman mereka.
Bahkan terdapat lebih
banyak orang Kristen yang menjadi martir karena keyakinan mereka pada abad
ke-20 dan 21, dibandingkan dengan keseluruhan dari 19 abad. Data ini mereka
rilis menjelang Hari Doa Internasional yang akan jatuh pada 8 Nopember.
CFI
mendorong semua gereja-gereja untuk bersama-sama berdoa untuk keselamatan
mereka yang saat ini teraniaya karena iman mereka.
“Saya mendorong Anda
untuk berdoa bagi mereka orang-orang beriman yang kini teraniaya. Mereka adalah
keluarga seiman anda di seluruh dunia. Berdoalah untuk mereka. Mereka bernai
untuk terus berbagi injil kebenaran meskipun penganiayaan terjadi atas mereka.
Berdoa juga agar para penganiaya akan mengenal Kristus karena mereka melihat
sendiri iman percaya orang yang mereka aniaya,” ujar Presiden CFI Jim Jacobson.
Salah satu kelompok watchdog untuk penganiayaan umat Kristen, Open Doors USA, merilis data
bahwa kelompok ekstrimis yang mengatasnamakan agama membunuh dua kali lebih
banyak orang Kristen pada tahun 2014 daripada tahun 2013.
Dan saat ini Korea
Utara tercatat adalah negara yang paling memusuhi umat Kristen selama 13 tahun
terakhir.
Sementara itu tahun
2014 disebut oleh banyak pihak sebagai tahun dimana penganiayaan terhadap umat
Kristen di seluruh dunia mencapai tingkat tertinggi. Bahkan Open Doors
memperingatkan bahwa yang terburuk masih akan datang lagi.
“Sekitar 100 juta
orang Kristen dianiaya di seluruh dunia. Membuat umat Kristen menjadi salah
satu kelompok agama yang paling teraniaya di seluruh dunia. Ekstrimisme yang
mengatasnamakan agama, adalah sumber utama dari penganiayaan di 40 dari 50
negara dalam World Watch List 2015.
Berbagai bentuk penganiayaan yang terjadi,
umat Kristen di dunia paling sering menghadapi penjara, penyiksaan, pemerkosaan
dan bahkan kematian karena iman mereka,” kata Open Doors.
Uskup John McAreavey
Ketua Dewan Keadian dan Perdamaian dari Konferensi Wali Gereja Irlandia dalam
sebuah presentasinya di sebuah komite luar negeri dan perdagangan menyatakan
bahwa data yang dikumpulkannya memperlihatkan bahwa penganiayaan terhadap umat
Kristen mencapai titik tertinggi pada 2015 yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Dan ini terjadi di 105 negara.
“Di Korea Utara
seperempat orang Kristen di negara itu hidup di kamp-kamp kerja paksa. Arab
Saudi, Yaman dan Maladewa menjadi salah satu dari 10 negara terburuk bagi umat
Kristen hidup. Menurut International Society for Human Rights, sebuah
organisasi non-agama, 80 persen dari semua tindakan diskriminasi agama di dunia
saat ini diarahkan kepada umat Kristen,” lanjutnya.
McAreavey melihat
laporan dari Kepala Rabbi dari Inggris , Jonathan Sacks yang baru-baru ini
menegaskan bahwa penderitaan orang Kristen di Timur Tengah adalah salah satu
kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi saat ini.
Kekejaman yang
dilakukan terhadap orang Kristen di Timur Tengah merupakan ancaman bagi
kemanusiaan kita dan warisan agama dan budaya dunia dan tempat perdamaian dan
stabilitas bagi seluruh planet.
Dia juga mengkritik
negara negara barat yang telah gagal untuk membantu orang-orang Kristen di TimTeng.
Juga memperingatkan bahwa Barat berisiko kehilangan pemahaman sendirinya
mengenai pentingnya agama dengan mengabaikan penderitaan orang-orang Kristen di
TimTeng.
Dan mendesak semua pemerintah dan masyarakat untuk menegaskan betapa
pentingnya menghormati hak kebebasan beragama dan nurani sebagai prinsip dasar
pluralism sejati dalam masyarakat yang toleran.
Sumber : Berbagai Sumber |jawaban.com