MUARA ANGKE DILANDA BANJIR, AHOK SINDIR BAKAL CAGUB YANG MELARANGNYA TERTIBKAN PASAR IKAN
![]() |
Petugas dari dinas tata air, anggota TNI, dan warga membuat tanggul sementara dari bambu dan karung pasir, Minggu (5/6). Pagar pembatas Pelabuhan Muara Angke ambruk pada Sabtu malam akibat air pasang yang tinggi. Ancaman banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta terus mengancam seiring dengan tanggul yang tidak memadai serta muka tanah di Jakarta yang terus turun. |
JAKARTA, Dinding penahan air di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, jebol pada Sabtu (4/6/2016) malam.
Dinding tersebut diduga jebol karena tingginya intensitas air laut yang tidak mampu ditahan.
Akibat jebolnya tanggul tersebut, kawasan di sekitar dinding penahan itu digenangi air.
Warga Muara Angke, Raksa, mengatakan, hampir tiga hari rumahnya
terendam air lebih dari 40 sentimeter akibat jebolnya tembok tersebut.
Rumah Raksa berjarak lebih kurang 1 kilometer dari lokasi tanggul
jebol. Selain itu, tanah di rumahnya juga rendah sehingga genangan air
kerap muncul apabila turun hujan.
Menurut Raksa, banjir setinggi itu baru pertama kali terjadi di Muara Angke.
"Sudah tiga hari terendam, Mas, mumet saya. Itu air dari empang ngalir deras, biasanya tinggi air enggak seperti ini, Mas," ujar Raksa kepada Kompas.com, Selasa (7/6/2016).
Raksa yang berprofesi sebagai petugas pembersih sampah ini mengatakan, air mulai naik ketika malam tiba.
Warga Muara Angke lainnya, Amin, mengatakan bahwa ia dan keluarga
terpaksa tidur di loteng rumah saat malam hari. Rumah Amin letaknya
lebih kurang 100 meter dari lokasi jebolnya dinding.
Menurut Amin, loteng tersebut baru ia buat karena rumahnya sudah tiga hari terendam air.
"Ya kami semua tidur di atas, Mas, tuh lihat, di lantai kotor banget.
Semuanya terendam banjir, sudah habis semua, Mas," ujar dia.
Amin mengatakan, mulai pukul 20.00, perlahan air laut akan kembali menggenangi rumahnya.
Sampah-sampah yang berasal dari Pasar Muara Angke juga tersapu mengikuti arus air.
"Kalau pagi itu, sampah-sampah udah menumpuk, Mas. Bambu, plastik, semua yang kotor-kotor di depan rumah numpuk," ujar Amin.
Sejauh ini, menurut Amin, belum ada pihak kelurahan yang mendatangi warga setelah kejadian tersebut.
Sumber: kompas.com