Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENKO: TOL LAUT TEKAN HARGA BAHAN POKOK DI INDONESIA TIMUR

Ilustrasi kapal tol laut. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono).
Jakarta,  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengklaim, harga kebutuhan bahan pokok di Indonesia bagian timur sudah berangsur turun seiring dengan beroperasinya proyek tol laut yang diinisiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Cita-cita Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim lewat pembangunan trayek enam tol laut bukan sekadar dongeng. Ini sudah menjadi kenyataan,” tutur Rizal, saat menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (13/6).

Menurut Rizal, keberadaan tol laut makin memperkecil gap harga barang di Indonesia Timur dengan Indonesia Barat. Hal itu dikarenakan trayek tol laut Jokowi yang telah dilalui oleh kapal laut berjadwal bersubsidi dari PT Pelni (Persero) dari Indonesia bagian barat menuju bagian timur dan sebaliknya.

Berdasarkan catatan Menko, harga beras di wilayah Indonesia Timur sudah turun 22 persen dari Rp13 ribu per kilogram (kg) sebelum tol laut beroperasi menjadi Rp10.100 per kg setelah adanya angkutan tol laut. Begitu pula, harga jual gula pasir turun 28 persen dari Rp15 ribu menjadi Rp10.800 per kg.

Berikutnya, harga bawang merah sebelum tol laut beroperasi mencapai Rp 50 ribu per kg, sementara dengan tol laut harganya turun 20 persen menjadi Rp 40 ribu per kg. Kemudian, harga minyak goreng curah turun 15 persen dari Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 12.700 per kg.

Selanjutnya, harga tepung terigu turun 29 persen dari Rp11 ribu menjadi Rp7.850 per kg dengan adanya tol laut. Diikuti dengan susutnya harga daging ayam ras dari Rp50 ribu menjadi Rp36 ribu per kg atau turun 28 persen dan harga telur ayam ras yang turun 49 persen menjadi Rp23 ribu per kilogram.

Kemudian, harga sejumlah bahan bangunan, seperti triplek dan semen juga masing-masing turun menjadi Rp54 ribu per lembar dan Rp56 ribu per sak. Nilai itu turun 17 persen dan 22 persen dari harga sebelum beroperasinya tol laut.

“Tentu di puncak-puncak gunung di sana, di Papua, harganya masih tinggi, tetapi di daerah pantai Papua akibat adanya tol laut, harga barangnya sudah turun,” ujarnya.

Lebih lanjut Rizal menerangkan, jajarannya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk bisa membangun jembatan udara guna membantu logistik di daerah pedalaman. Diharapkan penurunan harga juga bisa terjadi di daerah pedalaman di Indonesia Timur.

Sebagai informasi, saat ini pemerintah telah mengoperasikan enam trayek tol laut, antara lain:
 
1. Tanjung Perak (Jawa Timur) - Tual (Maluku) - Fak-fak (Papua Barat) - Kaimana (Papua) - Timika (Papua) - Kaimana - Fak-fak - Tual - Tanjung Perak
 
2. Tanjung Perak - Saumlaki (Maluku) - Dobo (Maluku) - Merauke (Papua) - Dobo - Saumlaki - Tanjung Perak
 
3. Tanjung Perak - Reo (Nusa Tenggara Timur/NTT) - Maumere (NTT) - Lewoleba (NTT) - Rote (NTT) - Sabu (NTT) - Waingapu (NTT) - Sabu - Rote - Lewoleba - Maumere - Reo - Tanjung Perak
 
4. Tanjung Priok (DKI Jakarta) - Biak (Papua) - Serui (Papua) - Nabire (Papua) - Wasior (Papua Barat) - Manokwari (Papua Barat) - Wasior - Nabire - Serui - Biak - Tanjung Priok
 
5. Tanjung Priok - Ternate (Maluku Utara) - Tobelo (Maluku Utara) - Babang (Maluku Utara) - Tobelo - Ternate - Tanjung Priok
 
6. Tanjung Priok - Kijang (Kepulauan Riau) - Natuna (Kepulauan Riau) - Kijang - Tanjung Priok
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com