KEMENKES: 4 JUTA BAYI DIBERIKAN VAKSIN IMUNISASI
![]() |
Kementerian Kesehatan melaporkan telah memberikan layanan Imunisasi Dasar Lengkap pada sedikitnya 4,05 juta bayi. (ANTARA FOTO/Rahmad/15) |
Jakarta,
Kementerian Kesehatan melaporkan
telah memberikan layanan Imunisasi Dasar Lengkap pada sedikitnya 4,05
juta bayi di seluruh Indonesia pada 2014.
Imunisasi Dasar Lengkap diberikan pada bayi usia di bawah 1 tahun. Jenis imunisasi yang didapatkan adalah Hepatitis B (HB) 0 (berusia kurang dari seminggu); BCG,Polio 1 (1 bulan); DPT/HB1, Polio2 (2 bulan); DPT/HB2, Polio 3 (3 bulan); DPT/HB3, Polio 4 (4 bulan); dan Campak (9 bulan).
Profil Kesehatan 2014 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan pada tahun lalu menyebutkan capaian Imunisasi Dasar Lengkap pada 2014 mencapai 86,9 persen. Hal itu, demikian laporan tersebut, belum memenuhi target Rencana Strategis pada 2014 yakni sebesar 90 persen.
Tiga provinsi dengan capaian tertinggi dalam Imunisasi Dasar Lengkap adalah Kepulauan Riau (101,8 persen); Lampung (99,6 persen); dan DKI Jakarta (98,7 persen).
Sedangkan yang terendah capaiannya adalah Papua Barat (44,95 persen); Papua (47,95 persen); dan Kalimantan Tengah (57 persen).
"Dari imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang mendapat perhatian lebih,” demikian laporan tersebut yang dikutip Selasa (28/6).
Imunisasi Dasar Lengkap diberikan pada bayi usia di bawah 1 tahun. Jenis imunisasi yang didapatkan adalah Hepatitis B (HB) 0 (berusia kurang dari seminggu); BCG,Polio 1 (1 bulan); DPT/HB1, Polio2 (2 bulan); DPT/HB2, Polio 3 (3 bulan); DPT/HB3, Polio 4 (4 bulan); dan Campak (9 bulan).
Profil Kesehatan 2014 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan pada tahun lalu menyebutkan capaian Imunisasi Dasar Lengkap pada 2014 mencapai 86,9 persen. Hal itu, demikian laporan tersebut, belum memenuhi target Rencana Strategis pada 2014 yakni sebesar 90 persen.
Tiga provinsi dengan capaian tertinggi dalam Imunisasi Dasar Lengkap adalah Kepulauan Riau (101,8 persen); Lampung (99,6 persen); dan DKI Jakarta (98,7 persen).
Sedangkan yang terendah capaiannya adalah Papua Barat (44,95 persen); Papua (47,95 persen); dan Kalimantan Tengah (57 persen).
"Dari imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang mendapat perhatian lebih,” demikian laporan tersebut yang dikutip Selasa (28/6).
Terkait dengan kasus vaksin
palsu, Menteri Kesehatan Nila Djoewita Moeloek kemarin menyatakan bahwa
vaksin dari PT Bio Farma, sebagai produsen vaksin, tak ada yang
dipalsukan, melainkan dioplos.
Jenis vaksin bekas dari BUMN itu, sambung
dia, adalah Hepatitis B dan Campak, sementara yang dipalsukan adalah
Vaksin Engerix-B untuk Hepatitis B (anak dan dewasa); Vaksin Havrik 720
untuk Hepatitis A; Vaksin Pediacel untuk Pertusis, Difteri, Tetanus, Hib
dan IPV.
Laporan Kementerian Kesehatan
itu menyatakan khusus untuk campak, imunisasi yang diberikan mencapai
4,41 juta bayi selama 2014. Jumlah itu setara dengan 94,7 persen
pemberian imunisasi kepada bayi di seluruh Indonesia.
Sumber: cnnindonesia.com