GEREJA KUNO INI TERKENA IMBAS BOM BUNUH DIRI
![]() |
Sumber : anacorteseric.me |
Gereja yang diakui tertua di dunia,
di mana tiga orang majus sempat singgah pada saat kelahiran Yesus,
telah terkena imbas bom bunuh diri. Lima orang tewas pada saat seorang
pelaku bom diri melancarkan aksinya di pos pemeriksaan sebelah gereja St Mary di Hah, Tur Abdin, selatan timur Turki, akhir Mei lalu.
Situs bernama St Mary ini diambil dari nama Ibu Yesus, dikenal juga dengan Idto d’Yoldath-Aloho, di pegunungan wilayah Tur Abdin dekat perbatasan Suriah, dan dianggap sebagai daerah penting dari umat Kristen Ortodoks Suriah.
Gereja ini diapit oleh dua desa yang mayoritas penduduknya menganut agama Kristen.
“Hah (sebutan gereja oleh warga setempat) adalah hati dan jiwa saya. Itu adalah salah satu tempat yang paling penting bagi orang-orang kami di dunia ini,” ucap Nuri Kino, pendiri kelompok advokasi.
“Yoldath Aloho telah menghadapi banyak perang dan genosida dan tidak pernah hancur,” lanjutnya.
Tetapi karena dentuman ledakan yang keras tersebut menghancurkan semua jendela gereja dan dengan gereja yang terletak di antara dua desa Kristen itu membuat warga khawatir akan ada banyak kekejaman dari pasukan jihad.
“Penduduk di desa kami tidak berdaya, kami memohon kepada dunia untuk berhenti melukai mereka. Ledakan itu sangat mengejutkan kami. Kita sudah kehilangan banyak orang di Irak dan Suriah, sekarang menyasar ke Turki,” terang Kino.
Seorang juru bicara Kristen untuk amal Open Doors mengatakan, “Sayangnya, kekerasan terhadap umak Kristen di Turki tampaknya meningkat. Pada 2015 Open Doors meneliti delapan insiden di mana gereja diserang dan sejumlah orang Kristen terluka karena keyakinannya.
Minggu itu serangan begitu dekat dengan bangun gereja kuno dan penting ini, menjadi tanda bahwa kekerasan terhadap umat Kristen di Turki dapat meningkat lebih lanjut lagi,” seperti dilansir oleh Express.co.uk.
Pada bulan Januari lalu, sebuah gereja Ortodoks Suriah berusia 1.700 tahun dekat Diyarbakir rusak akibat tembakan. Lebih dari 5.000 orang tewas dalam konflik sejak Juli 2015 dan setidaknya 6.000 bangunan telah hancur. Dua gereja di wilayah tersebut telah dihancurkan oleh pemboman terus menerus dan tembakan.
Umat Kristen di Timur Tengah yang datang karena tekanan peningkatan penganiayaan terpaksa meninggalkan rumah mereka oleh ISIS di Suriah.
Akibat dari konflik di dekat perbatasan Suriah dengan Umat Kristen ini, yang sering diserang dan diancam, menyebabkan sebanyak 355.000 warga Turki memutuskan pindah.
Situs bernama St Mary ini diambil dari nama Ibu Yesus, dikenal juga dengan Idto d’Yoldath-Aloho, di pegunungan wilayah Tur Abdin dekat perbatasan Suriah, dan dianggap sebagai daerah penting dari umat Kristen Ortodoks Suriah.
Gereja ini diapit oleh dua desa yang mayoritas penduduknya menganut agama Kristen.
“Hah (sebutan gereja oleh warga setempat) adalah hati dan jiwa saya. Itu adalah salah satu tempat yang paling penting bagi orang-orang kami di dunia ini,” ucap Nuri Kino, pendiri kelompok advokasi.
“Yoldath Aloho telah menghadapi banyak perang dan genosida dan tidak pernah hancur,” lanjutnya.
Tetapi karena dentuman ledakan yang keras tersebut menghancurkan semua jendela gereja dan dengan gereja yang terletak di antara dua desa Kristen itu membuat warga khawatir akan ada banyak kekejaman dari pasukan jihad.
“Penduduk di desa kami tidak berdaya, kami memohon kepada dunia untuk berhenti melukai mereka. Ledakan itu sangat mengejutkan kami. Kita sudah kehilangan banyak orang di Irak dan Suriah, sekarang menyasar ke Turki,” terang Kino.
Seorang juru bicara Kristen untuk amal Open Doors mengatakan, “Sayangnya, kekerasan terhadap umak Kristen di Turki tampaknya meningkat. Pada 2015 Open Doors meneliti delapan insiden di mana gereja diserang dan sejumlah orang Kristen terluka karena keyakinannya.
Minggu itu serangan begitu dekat dengan bangun gereja kuno dan penting ini, menjadi tanda bahwa kekerasan terhadap umat Kristen di Turki dapat meningkat lebih lanjut lagi,” seperti dilansir oleh Express.co.uk.
Pada bulan Januari lalu, sebuah gereja Ortodoks Suriah berusia 1.700 tahun dekat Diyarbakir rusak akibat tembakan. Lebih dari 5.000 orang tewas dalam konflik sejak Juli 2015 dan setidaknya 6.000 bangunan telah hancur. Dua gereja di wilayah tersebut telah dihancurkan oleh pemboman terus menerus dan tembakan.
Umat Kristen di Timur Tengah yang datang karena tekanan peningkatan penganiayaan terpaksa meninggalkan rumah mereka oleh ISIS di Suriah.
Akibat dari konflik di dekat perbatasan Suriah dengan Umat Kristen ini, yang sering diserang dan diancam, menyebabkan sebanyak 355.000 warga Turki memutuskan pindah.
Sumber : Express.co.uk/Jawaban.com