Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GELOMBANG, BANJIR ROB, HUJAN DERAS, PETIR, PUTING BELIUNG MENGANCAM SEJUMLAH WILAYAH


Kabupaten Gunung Kidul termasuk yang terdampak paling parah.
Gelombang setinggi hingga enam meter, hujan terkait La Nina, dan banjir masih mengancam sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa pekan mendatang.


Gelombang pasang di perairan Nusa tenggara Barat, Kamis (9/6) malam mencapai ketinggian hingga lima meter. Selain itu, berbagai daerah lain harus pula waspada, kata juru bicara Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kukuh Ribudiyanto.

"Potensi gelombang pasang cukup tinggi di seluruh wilayah Indonesia bagian barat dan tengah. Di perairan Laut Jawa, pantai utara Jawa, ketinggian geombang rata-rata mencapai 1,5 meter. Sementara di samudara Hindia di perairan selatan Jawa, di Flores, NTB, ketinggian rata-rata gelombang menapai 4 meter, namun maksimalnya bisa hingga enam meter," papar Kukuh.
Gelombang pasang bisa mencapai ketinggian hingga enam meter.
 
Kukuh menjelaskan keadaan kali ini terkait dua hal. Yakni faktor cuaca dan faktor astronomi terkait gravitas bulan.

Disebutkannya, kali ini gravitasi bulan cukup kuat, sehingga gelombang pasang yang biasanya antara 0,5 hingga 0,9 meter, kali ini meningkat menjadi 0,7 hingga 1,1 meter.

Adapun mengenai faktor cuaca, Kukuh Rubiyanto menyebut bahwa permukaan laut masih hangat dan pasokan uap air dari Samudera Hindia.

"Jadi beberapa bulan ke depan masih banyak potensi hujan. Ditambah oleh potensi La Nina di bulan Juli mendatang, yang akan mulai aktif dari lemah ke moderat," jelas Kukuh.

"Berkebalikan dengan El Nino yang menyebabkan gelombang panas, La Nina membawa uap air sehingga potensi hujan jadi makin tinggi di Indonesia.
Perahu-perahu nelayan dihempas gelombang tinggi di Pacitan. 
 
Selain itu, kata Kukuh, tahun ini musim kemarau baru mencapai 36% hingga 40%.

"Jadi sebagian besar wilayah Indonesia masih dalam masa peralihan musim. Dan transisi musim ditandai hujan lebat yang turun dalam waktu singkat, disertai potensi angin kencang, angin puting beliung, petir dan gelombang tinggi," ungkap Kukuh pula.

Gelombang pasang dan banjir rob sejauh ini sudah melanda 24 kabupaten kota terutama di pulau Jawa, termasuk Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, mengakibatkan hampir 900 warga Lumajang mengungsi, dan hampir 6000 rumah di berbagai daerah terendam, semantara ratusan bangunan rusak.

Yang paling parah terkena dampaknya adalah di wilayah pesisir selatan, khususnya di kawasan Yogyakarta yang memiliki 15 kawasan wisata pantai
Semarang adalah kota besar yang merupakan langganan banjir rob
Mengantisipasi kemungkinan datangnya lagi gelombang tinggi, Tim SAR di kawasan pantai Yogyakarta, misalnya, bersiaga 24 jam. Seperti dijelaskan Marjono, koordinaator SAR di Pantai Baron.

"Kami memantau melalui data satelit. Dan dua hari sebelum gelombang tinggi, kami menginformasikan kepada masayarakat, warga, nelayan, wisatawan, melalui pengeras suara, dll,' kata Marjono.
Gelombang tinggi masih akan melanda sebagian wilayah Indonesia dalam beberapa pekan mendatang. 
 
Marjono menyebutkan, Tim SAR di kabupaten Gunung Kidul beranggotakan 85 orang yang dibagi di dua daerah, dan ditempatkan di titik-titik rawan.

Tim mereka dilengkapi pelampung dan perahuhu jukung.

"Namun perahu jukung ini tak cukup kalau terjhadi gelombang tinggi. Jadi kami akan harus menunggu sampai gelombangnya lebih rendah."


Sumber :bbcindonesia.com