SETELAH 200 TAHUN, RESTORASI MAKAM YESUS RESMI DIMULAI
![]() |
Edicule adalah ojek utama restorasi Gereja Holy Sepulchre. (Foto: wikimedia) |
Tiga pendeta gereja
pengelola Gereja Makam Kudus—Holy Sepulchre—Ortodoks Yunani, Katolik,
dan Apostolik Armenia akhirnya berjabat tangan menjadi tanda dimulainya
restorasi tempat yang dipercaya Golgota itu.
Dalam peresmian dimulainya restorasi, Jumat (20/5) lalu, Patriark
Ortodoks Yunani Theophilos III mengungkapkan, “Kami mewujudkan yang kami
janjikan.”
Janji untuk restorasi dan janji untuk saling bekerja sama.
Sudah bukan rahasia, para pengelola gereja makam Yesus Kristus ini
ratusan tahun saling berseteru. Sampai-sampai pemegang kunci gereja
adalah keluarga Muslim Palestina: Nusseibeh dan Joudeh.
Bahkan gara-gara konflik itu, sebuah tangga kayu pun selama lebih dari 250 tahun tidak bisa dipindah dari bawah jendela tanpa menimbulkan konflik.
Renovasi skala besar seperti ini adalah yang pertama kali sejak tahun 1800-an.
Irisan edicule. (Sumber: news.am) |
“Arsitek Komnenos, yang merestorasi setelah kebakaran pada tahun
1808, adalah orang yang ada di belakang kapel yang terlihat sejak akhir
abad ke-19 ini,” kata arsitek Armenia Irina Badalyan. Badalyan
bergabung dengan kelompok kerja renovasi dari Patriarkat Armenia di
Yerusalem kepada NEWS.am. “Meskipun demikian, struktur ini rusak parah akibat gempa 1927.”
Pada tahun 1947, Inggris memperkuat kapel ini dari luar dengan bingkai logam, untuk mencegah keruntuhannya berlanjut.
“Namun, ternyata selama penelitian, fortifikasi tidak berhasil dan kapel terus runtuh,” kata Badalyan.
Maka, pada 22 Maret
lalu, pemimpin gereja Armenia, Yunani, dan Katolik Yerusalem Gereja
Kebangkitan dan di depan Makam Suci mengumumkan renovasi ini.
Kelompok studi profesional telah menciptakan model komputer tiga
dimensi dari Makam Kudus, mencari kemungkinan terbaik untuk merenovasi
dengan mempertahankan kondisi seasli mungkin.
Menurut Irina Badalyan, Makam Kudus yang ada dalam edicule, adalah struktur yang kompleks.
Menurut perkiraan awal diperlukan € 3 juta (sekitar Rp 45 rupiah)
untuk proyek ini. Patriarkat Yunani, Katolik, dan Armenia akan
mengalokasikan € 1 juta, masing-masing.
Karya ini diharapkan akan selesai dalam waktu delapan sampai dua
belas bulan, tapi selama waktu itu, Makam Suci akan tetap terbuka bagi
para peziarah.
Sumber: satuharapan.com