Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PUING PESAWAT DITEMUKAN, EGYPTAIR FOKUS PADA KELUARGA KORBAN

Fokus EgyptAir saat ini adalah keluarga korban tewat pesawat MS804 yang jatuh. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Jakarta, Setelah puing yang ditemukan di Perairan Yunanai merupakan bagian dari pesawat EgyptAir MH804, maka hampir dipastikan pesawat tersebut jatuh.
Menurut Wakil Chairman EgyptAir Kapten Ahmed Adel Said, operasi pencarian dan penyelamatan kini diubah menjadi operasi penyelamatan dan pemulihan.

"Perhatian utama kami sekarang adalah mengurus keluarga dan teman-teman dari semua mereka yang tewas," kata Adel.

EgyptAir menurutnya saat ini dalam proses menghubungi keluarga terdekat para korban. Setelah itu, manifest penumpang dan awak akan diumumkan.

Penumpang yang melayani rute Paris-Kairo itu membawa penumpang 56 orang dan awak 10 orang. Sebanyak 30 orang penumpang merupakan warga negara Mesir, 15 warga negara Perancis, dua Kanada, dan masing-masing satu orang warga negara Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Irak, Kuwait, Portugal, Arab Saudi dan Sudan.

Ada tiga anak dan dua bayi di antara penumpang pesawat nahas tersebut.

Daftar manifes ini menurut Adel tak akan dirilis sebelum keluarga korban diberi tahu secara resmi.

Soal kondisi pesawat, Airbus A320 yang jatuh di Laut Mediterania itu menurut Adel berusia sekitar 15-16 tahun.

Usia ini menurutnya bisa dibiang masih baru jika dibandingkan dengan pesawat penumpang lain yang bisa sudah berusia 20-25 tahun.

Selain itu, sebelum terbang dari Paris menuju Kairo kemarin, pemeriksaan pemeliharaan sudah dijadwalkan dan dilakukan.

"Pesawat itu baik-baik saja dan sehat," katanya.

Sementara itu seperti dilaporkan TheGuardian, Perancis telah mengirimkan tim penyidik dari Biro Investigasi Kecelakaan. Tiga orang penyidik dikirim bersama seorang teknisi Airbus.

Dalam pernyataanya, tim ini diharapkan bisa memberi masukan pada pemerintah Mesir terkait pencarian pesawat dan kotak hitamnya di bawah air.

Perancis mengirimkan tim sebagai negara di mana pesawat yang jatuh itu berasal. Airbus selama ini berbasis di Toulouse. Perancis bahkan bisa mengirimkan lebih banyak teknisi jika memang dibutuhkan.
Sumber: cnnindonesia.com