Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENJELASAN MENKEU TENTANG PELEMAHAN RUPIAH

Ilustrasi rupiah
                                 
JAKARTA,  Menteri Keuangan Bambang Permadi Brodjonegoro menjelaskan penyebab mata uang rupiah yang terus melemah selama sepekan ini.

Menurut Bambang, penyebab pertama rupiah terus melemah karena adanya spekulasi bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve yang akan menaikkan tingkat suku bunganya.

"Satu, memang spekulasi The Fed yang mungkin menaikkan tingkat suku bunganya sekitar Juni atau Juli," ujar Menkeu di Jakarta, Minggu (29/5/2016).

"Ada kemungkinan naiknya dua kali dalam setahun ini," kata dia.

Penyebab kedua, menurut Bambang, karena adanya perusahaan asing yang membayarkan dividen (pembagian laba kepada pemegang saham) ke pemegang saham.

"Perusahaan asing banyak membayarkan dividen pasti ada kebutuhan dollar, itu saja," ucapnya.
Menkeu menegaskan, pelemahan rupiah ini tidak mengakibatkan para investor akan meninggalkan Indonesia untuk berinvestasi.

Ia juga yakin setelah ada kepastian dari Federal Reserve tentang suku bunga rupiah akan berbalik menguat.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada penutupan jumat lalu rupiah berada di kisaran Rp 13.575. Jumlah itu terus turun dari awal pekan Mei yang sebesar Rp 13.333.




Sumber: kompas.com