KRITIKAN ANDA UNTUK KEBAIKAN

Amsal 10:17; 12:1
Karena minimnya pengalaman di dalam dunia hukum, seorang pengacara
muda sering berkonsultasi dengan pengacara lain yang lebih
berpengalaman.
Suatu hari, di ruang tunggu gedung pengadilan, pengacara
muda itu sedang duduk menunggu seorang pengacara senior.
Ketika cukup
lama menunggu, akhirnya yang ditunggu tiba juga. Tetapi sangat
disayangkan, pertemuan itu tidak berlangsung sesuai dengan yang
diharapkannya.
Ketika bertemu, pengacara senior itu hanya meliriknya
sekilas, seperti tanpa arti. Lebih menyakitkan lagi, dengan nada yang
sangat keras, pengacara senior itu berkata, "Apa yang dilakukannya di
sini?
Singkirkan dia! Aku tidak ingin berurusan dengan seekor monyet
kaku." Atas apa yang diterimanya, pengacara muda itu tetap bersikap
tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Ia tetap mengikuti jalannya
persidangan.
Walaupun tidak dapat berkonsultasi secara bertatap muka, ia
tetap dapat belajar dari pengacara senior tersebut.
Selama persidangan
berlangsung, ia melihat betapa brilliantnya pengacara itu dalam membela
kliennya. Penanganannya atas kasus itu membuatnya terpesona. "Nalarnya
sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata dan
benar-benar dipersiapkan. Aku akan pulang dan lebih giat lagi belajar
tentang hukum," ucapnya di dalam hati.
Pengacara muda itu adalah Abraham Lincoln, yang pernah menjadi salah satu presiden terbaik Amerika Serikat. Dan pengacara senior itu adalah Edwin M. Stanton, yang diangkat oleh Lincoln ke posisi penting sebagai Sekretaris Perang.
Lincoln mengakui bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, dan
memang sangat dibutuhkan oleh negaranya. Saat Lincoln meninggal, Stanton
berkata, "Dia merupakan mutiara milik peradaban."
Perjalanan hidup tidak semulus jalan tol, yang bebas hambatan. Kita akan menjumpai banyak sekali orang dari berbagai kalangan, yang memiliki beragam karakter. Ada yang menyayangi, ada yang membenci. Ada yang memuji, dan pastinya ada juga yang mengkritik. Ini sudah merupakan sebuah kepastian di dalam hidup.
Semua orang pasti senang bila mendapatkan pujian, tetapi tidak
semua orang akan bereaksi sama jika mendapat kritikan, apalagi
penghinaan. Hari ini kita belajar dari pribadi Lincoln, seorang yang
berangkat dari penghinaan menuju kepada kesuksesan. Tidak banyak orang
yang memiliki mental dan karakter seperti Lincoln, yang dapat bangkit
dan berhasil di atas penghinaan.
Ketika mendapat penilaian negatif dari
orang lain, kita hanya memiliki 2 pilihan, membiarkan penilaian tersebut
merusak kita, atau justru menjadikan penilaian tersebut sebagai
penyemangat untuk menjadikan kita pribadi yang lebih baik.
Ingat, orang
sukses dan orang gagal sama-sama pernah mendapatkan penilaian negatif.
Bedanya, orang sukses menjadikan penilaian negatif tersebut sebagai
pemicu kesuksesannya, sedangkan orang gagal menjadikan penilaian negatif
sebagai pemicu keterpurukannya.
DOA
Tuhan, berikanlah aku hati yang lemah lembut, yang mau diajar. Berikanlah selalu kedamaian di hati, ketika telingaku mendengarkan kritikan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
DOA
Tuhan, berikanlah aku hati yang lemah lembut, yang mau diajar. Berikanlah selalu kedamaian di hati, ketika telingaku mendengarkan kritikan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Sumber: mannasorgawi.net
Gambar: Google
Gambar: Google