Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

FESTIVAL BUDAYA DI DESA DOKAN, SEMANGAT MERAWAT BUDAYA KARO

KARO, Di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo hidup dan tumbuh budaya orisinal Karo. Dokan menjadi situs kebudayaan Karo yang sudah disahkan pemerintah menjadi sebuah desa budaya.

Tak heran sekelompok pegiat seni dan budaya di Sumatera Utara menjadikan desa itu sebagai lokasi kegiatan berseni dan berkreasi yang ditajuk dengan nama Dokan Arts Festival 2016. Dihelat sejak 13 Mei hingga 15 Mei 2016, kgiatan yang diusung Rumah Karya Indonesia ini menampilkan ragam kegiatan seni Karo.

Tak cuma melibatkan orang lokal, panitia juga mengundang pelaku seni dan budaya dari luar termasuk dari Meksiko. Brevin Tarigan, sebagai manager program kegiatan ini mengatakan, festival digelar berangkat dari sebuah kegelisahan minimnya ruang ekspresi bagi seniman lokal di tengah pengaruh perkembangan jaman dan arus kencang budaya luar.

"Kami dari sekelompok pemuda menggagas sebuah festival seni yang dinamakan Dokan Arts Festival. Ini terbangun dalam Rumah Karya Indonesia. Dokan Festival ini bukan kegiatan yang pertama namun sudah dilakukan tahun sebelumnya. Melihat respons dan antusiasme masyarakat lokal sehingga kegiatan ini perlu dilakukan kembali," terangnya, Sabtu (14/5/2016).

Brevin menyebut, festival yang selama ini hanya dikomsumsi masyarakat perkotaan, namun Dokan Arts Festival mencoba berangkat ke sebuah desa di Kabupaten Karo, Sumatera Utara mencoba menggali akar budaya masyarakat Karo.

Adapun tujuan dari kegiatan ini lebih kepada penggalian dan menciptakan ruang bagi seniman lokal menunjukkan eksistensi mereka sebagai perawat kebudayaan.

"Alasan pemilih Dokan sebagai tempat diadakannya festival ada banyak faktor yakni Dokan menjadi situs kebudayaan Karo dan disahkan pemerintah menjadi sebuah desa budaya," tandasnya.

Di sisi lain, sambutan dan respons masyarakat dan pemerintah desa setempat menjadi sebuah landasan dan semangat baru bagi penggagas dilaksanakan kegiatan ini. Agenda yang sudah digelar, pada Jumat (13/5/2016), dilaksanakan seminar bertajuk tentang Desa Budaya Dokan dengan menghadirkan beberapa pembicara dari berbagai bidang Ilmu yang berbeda yakni Gagarin Sembiring dari Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba, Tikwan Siregar mewakili wartawan, Kongsi Kaban dari pemuka agama, dan Kepala Desa Dokan.

Seminar ini sendiri, sambung Brevin bertujuan terciptanya sebuah masukan terkait Desa Budaya Dokan agar kelak ada sinergi yang baik untuk Desa Dokan sendiri dari berbagai elemen. 

Tak cuma itu, hingga di puncak acara 15 Mei, panitia akan menghadirkan aneka pertunjukan, seperti Victor Hugo Hidalgo (Meksiko) featuring Gnaya Puppet, Ezra Deardo Purba, Averina Barus, Maharani Tarigan, Assnta Prima Ginting, Batu Tarian, Sopo Sora, Teater Rengget, Suryati Perangin-angin, Simalem Art, Pemutaran Film Rakut Sitelu, Cress Film, Anak-anak Dokan, dan Sangggar Mbuah Page.
Pegiat budaya Sumatera Utara, Ori Semloko yang juga ikut berperan dalam event ini mengatakan bahwa Dokan sebagai Identitas budaya Karo yang perlu dilestarikan, dijaga sebagai media pembelajaran bagi generasi yang akan datang, aktivitas kesenian sebagai ruang ekspresi untuk menyampaikan isi dan hal-hal tentang Karo.

Hal sama disampaikan Jhon Fawer Siahaan selaku Direktur Rumah Karya Indonesia, bahwa Dokan Arts Festival menjadi program tahunan Rumah Karya Indonesia. 

"Dengan harapan ini bisa kita laksanakan setiap tahunnya demi menjaga budaya kita, identitas kita sebagai jiwa bangsa Indonesia seutuhnya," tuturnya.





Sumber: kompas.com