Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AHOK PERTANYAKAN AKTIVIS YANG BUNGKAM SOAL PENGURUKAN CILIWUNG

Ahok menyebut bantara Ciliwung sudah diuruk dan lahan yang tercipta disewakan oleh orang yang tak bertanggung jawab. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta,  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyindir para aktivis lingkungan hidup yang tak pernah berkomentar soal reklamasi yang dilakukan warga di Sungai CIliwung. Reklamasi di Ciliwung menurut Gubernur yang biasa disapa Ahok itu memunculkan pemukiman warga yang menyebabkan penyempitan muka sungai dan memicu banjir.

"Saya mau tanya aktivis lingkungan yang di Jakarta, sadar nggak Ciliwung direklamasi, kok nggak ada yang ribut. Lebih bahaya reklamasi sungai daripada reklamasi laut," kata Ahok saat meninjau Kali Ciliwung, Rabu (18/5).
Ahok menyebut hampir seluruh Kali Ciliwung sudah diuruk dengan tanah, kayu, dan sampah. Hasil reklamasi tersebut, kata Ahok, kemudian dibuat rumah dan disewakan.

Ahok menuding oknum yang kerap menolak penertiban warga di bantaran sungai adalah yang orang yang mengambil keuntungan dengan menyewakan lahan itu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membongkar semua hasil reklamasi liar dan rumah-rumah liar di atasnya untuk normalisasi Kali Ciliwung. Pembongkaran akan dilakukan ketika Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang sedang dibangun siap untuk ditempati.
Berdasarkan data yang diterima CNNIndonesia.com dari Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta, tahun ini akan selesai 2.359 unit rusun. Unit rusun tersebut tersebar pada delapan rumah susun yaitu Rusun KS Tubun, Marunda, Lokasi Binaan Semper, Cakung Barat, Rawa Bebek, Jatinegara Kaum, Bekasi Km 2, dan Pinus Elok. Sebanyak 31 rusun yang memiliki 20 ribu unit saat ini masih dalam proses lelang. Untuk 50 ribu unit rusun lainnya sedang dalam tahap perencanaan.

Adapun proses normalisasi Kali Ciliwung yang ditargetkan selesai tahun ini baru berjalan 49 persen atau 9 kilometer dari total 19 km yang hendak disterilkan. Tujuan proyek ini adalah untuk mengembalikan lebar Kali Ciliwung yang semula 10-20 meter menjadi 35-50 meter. Di sepanjang sisi Kali Ciliwung akan dibangun turab, tanggul, dan jalan inspeksi.
Pemprov DKI Jakarta mengklaim normalisasi Kali Ciliwung akan meningkatkan daya tampung air dan sembilan kawasan di Jakarta bebas dari banjir. Wilayah tersebut yaitu Bukit Duri, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Melayu, Pengadegan, Gang Arus, Rawajati, Kalibata, dan Kramatjati.

Juni mendatang, Pemprov DKI Jakarta berencana menggusur warga di bantaran Kali Ciliwung di Bukit Duri untuk memperlancar normalisasi Kali Ciliwung.
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com