SAAT STROKE MENYERANG, DUA JUTA SEL OTAK MATI TIAP MENIT
Jakarta, Tanda serangan stroke memang sering tidak meninggalkan rasa sakit. Namun pakar mengatakan bahayanya tetap besar. Kenapa?
Professor Bruce Campbell dari Royal Devon and Exeter Hospital mengatakan serangan stroke yang tak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian. Jikapun selamat, otak penderitanya mengalami kehilangan sel aktif dalam jumlah besar, kurang lebih dua juta sel per menit.
"Saat stroke menyerang, orang mungkin akan merasa lengannya mati rasa karena salah posisi tidur dan sebagainya. Padahal lengan yang mati rasa menandakan kematian dua sel yang ada di otak," tutur Prof Campbell, dikutip dari ABC Australia, Kamis (31/3/2016).
Dijelaskan Prof Campbell, sebagian besar stroke disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan tekanan yang besar pada pembuluh darah dan bisa mengakibatkan pembuluh darah pecah dan perdarahan di otak.
Di saat yang sama, bagian tubuh selain otak akan terpengaruh. Gejala pertama akan terlihat di wajah, di mana separuh bagian wajah akan terlihat turun atau seperti meleleh dan tidak simetris.
Setelah itu, pasien stroke akan kesulitan mengangkat atau kehilangan kekuatan di sebelah tangannya. Selanjutnya, otot sekitar mulut akan ikut terpengaruh dan membuat seseorang sulit bicara.
Prof Campbell mengatakan prinsip ini merupakan standar pertolongan pertama pasien serangan stroke. Prinsip ini dikenal sebagai FAST yang terdiri dari Face (wajah turun), Arms (lengan tak bisa bergerak), Speech (kemampuan bicara terganggu) dan Time (waktu pertolongan).
"Time merupakan faktor penting karena pasien stroke bisa tak kehilangan nyawa jika pertolongan datang dengan cepat. Tekan tombol darurat dan hubungi ambulans untuk membawa pasien ke rumah sakit terdekat," pungkasnya.
Professor Bruce Campbell dari Royal Devon and Exeter Hospital mengatakan serangan stroke yang tak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian. Jikapun selamat, otak penderitanya mengalami kehilangan sel aktif dalam jumlah besar, kurang lebih dua juta sel per menit.
"Saat stroke menyerang, orang mungkin akan merasa lengannya mati rasa karena salah posisi tidur dan sebagainya. Padahal lengan yang mati rasa menandakan kematian dua sel yang ada di otak," tutur Prof Campbell, dikutip dari ABC Australia, Kamis (31/3/2016).
Dijelaskan Prof Campbell, sebagian besar stroke disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan tekanan yang besar pada pembuluh darah dan bisa mengakibatkan pembuluh darah pecah dan perdarahan di otak.
Di saat yang sama, bagian tubuh selain otak akan terpengaruh. Gejala pertama akan terlihat di wajah, di mana separuh bagian wajah akan terlihat turun atau seperti meleleh dan tidak simetris.
Setelah itu, pasien stroke akan kesulitan mengangkat atau kehilangan kekuatan di sebelah tangannya. Selanjutnya, otot sekitar mulut akan ikut terpengaruh dan membuat seseorang sulit bicara.
Prof Campbell mengatakan prinsip ini merupakan standar pertolongan pertama pasien serangan stroke. Prinsip ini dikenal sebagai FAST yang terdiri dari Face (wajah turun), Arms (lengan tak bisa bergerak), Speech (kemampuan bicara terganggu) dan Time (waktu pertolongan).
"Time merupakan faktor penting karena pasien stroke bisa tak kehilangan nyawa jika pertolongan datang dengan cepat. Tekan tombol darurat dan hubungi ambulans untuk membawa pasien ke rumah sakit terdekat," pungkasnya.
Sumber :detik.com