Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MASALAH KEDISIPLINAN


Bacaan Hari Ini:
2 Timotius 2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.


Tanda kedewasaan rohani ialah adanya kemauan dari Anda untuk tumbuh secara rohani. Dan saya pikir semakin Anda bertumbuh, semakin Anda akan mengerti bahwa jalan Anda masih panjang untuk meraih kedewasaan tersebut. 

Momen dimana Anda merasa seakan-akan telah sampai- atau sepertinya merasa telah mencapai puncak tertinggi sehingga Anda menganggap tak perlu lagi mempraktekkan dasar-dasar Kekristenan - itulah momen dimana Anda tengah memasuki zona berbahaya.

Kebanyakan dari kita kenal orang-orang yang baru mulai mengikut Tuhan lalu kemudian terjatuh. Mengapa itu terjadi? Mengapa beberapa orang bisa melakukan hal-hal besar dan melayani Tuhan, sementara yang lainnya jatuh dan hancur berkeping-keping? Saya pikir jawabannya terletak pada pilihan yang mereka ambil. Anda tahu, kita membuat pilihan-pilihan untuk diri kita sendiri. Kemudian, pilihan-pilihan itu pun mulai membentuk kita. Sebenarnya, ini soal kedisiplinan masin-masing individu.

Disiplin bukan kata yang populer di zaman ini. Semua orang selalu mencari jalan pintas. Kita ingin menurunkan berat badan, tapi kita tak mau mengubah pola makan kita-pastinya juga enggan berolahraga. Namun pada kenyataannya, kita tahu bahwa kita harus mendisiplinkan diri kita untuk mendapatkan bentuk tubuh yang kita idamkan.

Jika Anda ingin sukses dalam hal apa pun, kuncinya adalah disiplin. Untuk menjadi sukses secara rohani, memerlukan kombinasi dari dua hal: menolak apa yang akan melukai Anda dan merangkul apa yang akan membantu Anda secara rohani. Kedisiplinan akan memproteksi Anda dari apa pun yang akan memperlambat pertumbuhan rohani Anda, dan akan menggenggam apa pun yang akan mempercepat pertumbuhan rohani Anda.

Ketika seorang pemain biola terkenal ditanya bagaimana permainannya bisa begitu terampil, ia menjawab, Tekad untuk mengabaikan. Dia merancang, bertekad untuk mengabaikan segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan cita-citanya.

Menurut saya, kita semua juga bisa menggunakan metode pengabaian ini. Itu artinya menyediakan waktu untuk melakukan hal-hal yang Tuhan kehendaki, tapi juga mengabaikan hal-hal lain yang kita tahu dapat merugikan kita secara rohani.

 Kita harus mendisiplinkan diri untuk bisa melakukan hal-hal yang Tuhan kehendaki 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Gambar :google.com