BANTU FIJI, INDONESIA REDAM GERAKAN PEMBEBASAN PAPUA
Dalam kunjungannya
ke Fiji, Rabu (30/03) besok, Menteri Koordinator Politik Hukum dan
Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Pandjaitan dijadwalkan akan memberikan
bantuan US$5 juta atau setara Rp67 miliar kepada negara di Pasifik
Selatan tersebut.
Hubungan baik dengan Fiji, diharapkan dapat
meredam pengaruh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atau
Gerakan Pembebasan Papua.
“Fiji kan selama ini sahabat dengan kita
ya. Apalagi negara-negara Pasifik masih rumpun Melanesia (seperti
Papua). Sudah lama hubungan kita baik dengan Fiji,” ungkap Marsda Agus
Barnas, Deputi VII Menko Polhukam Bidang Koordinasi Komunikasi,
Informasi, dan Aparatur kepada BBC Indonesia, Selasa (29/03).
Penguatan peran Indonesia di Pasifik Selatan menyusul ekspansi yang dilakukan Gerakan Pembebasan Papua di kawasan itu.
Gerakan
tersebut telah mendirikan kantor di Vanuatu, Solomon pada Januari 2016,
dan terakhir di Wamena, Jayawijaya, Papua, pada pertengahan Februari
2016.
Kehadiran Menko Polhukam di Pasifik Selatan, diakui Agus untuk menekan Gerakan Pembebasan Papua secara diplomatik.
“Itu
dampak lanjutannya. Yang pasti, selama ini kan Fiji kan selalu
mendukung pemerintah Indonesia. Saya kira, ya, dampak lanjutannya
mungkin ke sana ya,” pungkas Agus.
Kirim pasukan Zeni
Bantuan US$5 juta diberikan pemerintah Indonesia
untuk membantu Fiji dalam memulihkan kembali negara itu usai dilanda
Topan Winston. Sebanyak 42 orang tewas dalam bencana yang terjadi pada
akhir Februari 2016 tersebut.
Dana tersebut dibagi dua, US$2 juta
atau Rp27 miliar akan diserahkan tunai saat pertemuan, sementara
sisanya, US$3 juta atau Rp40 miliar akan diserahkan kemudian dalam
bentuk barang, “setelah survei melihat langsung apa yang diperlukan”.
“Misalnya
kayu untuk membangun jalan dan perumahan, atau alat pertanian. Itu akan
dibawa oleh kapal TNI Angkatan Laut pada bulan April,” kata Agus.
Kedatangan bantuan tahap kedua itu akan diiringi dengan pengiriman satu kompi (100 orang) Pasukan Zeni TNI Angkatan Darat.
“Mereka akan membantu pengerjaan pembangunan tersebut. Berapa lama durasinya mereka di sana, kita lihat nanti,” tandasnya.
Sumber: bbc.com