SPANYOL BUKA MUSEUM BAWAH LAUT PERTAMA DI EROPA
![]() |
Ilustrasi musem bawah laut. (Thinkstock/designimpressario) |
Jakarta,
Museum merupakan bangunan tempat menyimpan artefak
dan benda-benda yang dianggap punya nilai sejarah serta penting. Ada
banyak jenis museum, mulai dari museum seni, sejarah, transportasi,
hingga museum unik yang menyimpan barang-barang mantan kekasih.
Kini, bertambah lagi satu museum unik. Letaknya di sebuah pulau di Spanyol.
Museum Atlantik yang berlokasi di Pulau Lanzarote itu berbeda dari museum pada umumnya karena letaknya yang berada di bawah laut, sehingga hanya bisa dikunjungi dengan cara menyelam. Museum itu akan dibuka secara resmi pada tanggal 25 Februari mendatang.
Kini, bertambah lagi satu museum unik. Letaknya di sebuah pulau di Spanyol.
Museum Atlantik yang berlokasi di Pulau Lanzarote itu berbeda dari museum pada umumnya karena letaknya yang berada di bawah laut, sehingga hanya bisa dikunjungi dengan cara menyelam. Museum itu akan dibuka secara resmi pada tanggal 25 Februari mendatang.
Di museum bawah laut yang terletak di dasar Teluk Las Coloradas itu,
terdapat ratusan patung hasil karya seniman kenamaan Jason deCairse
Taylor.
Melansir laman CNN, Taylor mengatakan dia terinspirasi dari kisah ‘pertahanan bawah laut’.
Museum yang ‘terendam’ itu bukanlah yang pertama kali dibuka. Sebelumnya, Taylor juga mengahdirkan karya bagi museum bawah laut di Bahama, Meksiko dan Grenada, Antilles.
Taylor menyebut seluruh patung yang dia buat, bermaterialkan beton ramah lingkungan, sehingga tidak akan mencemari laut. Sementara untuk bentuknya, Taylor membesut banyak karakter dan kehidupan manusia sehari-hari.
“Saya ingin meningkatkan kewaspadaan akan isu kelautan,” kata Taylor.
Patung-patung karya Taylor, diletakkan di kedalaman 12-15 meter. Diharapkan, patung-patung itu bisa menjadi ‘jangkar’ kehidupan bawah laut dan bisa membentuk karang buatan untuk memperkaya biota laut.
Beberapa patung yang menjadi ‘jagoan’ Taylor di museum bawah laut pertama di Eropa itu adalah ‘Content’, yang menggambarkan pasangan sedang melakukan selfie. Ada pula patung bertajuk ‘The Rubicon’ yang memperlihatkan 35 manusia berjalan di bawah air, melawan ombak. Lainnya, Taylor juga menghadirkan patung berjudul ‘The Raft of Lampedusa’, penggambaran krisis pengungsi di Pulau Lampedusa, Italia.
Melansir laman CNN, Taylor mengatakan dia terinspirasi dari kisah ‘pertahanan bawah laut’.
Museum yang ‘terendam’ itu bukanlah yang pertama kali dibuka. Sebelumnya, Taylor juga mengahdirkan karya bagi museum bawah laut di Bahama, Meksiko dan Grenada, Antilles.
Taylor menyebut seluruh patung yang dia buat, bermaterialkan beton ramah lingkungan, sehingga tidak akan mencemari laut. Sementara untuk bentuknya, Taylor membesut banyak karakter dan kehidupan manusia sehari-hari.
“Saya ingin meningkatkan kewaspadaan akan isu kelautan,” kata Taylor.
Patung-patung karya Taylor, diletakkan di kedalaman 12-15 meter. Diharapkan, patung-patung itu bisa menjadi ‘jangkar’ kehidupan bawah laut dan bisa membentuk karang buatan untuk memperkaya biota laut.
Beberapa patung yang menjadi ‘jagoan’ Taylor di museum bawah laut pertama di Eropa itu adalah ‘Content’, yang menggambarkan pasangan sedang melakukan selfie. Ada pula patung bertajuk ‘The Rubicon’ yang memperlihatkan 35 manusia berjalan di bawah air, melawan ombak. Lainnya, Taylor juga menghadirkan patung berjudul ‘The Raft of Lampedusa’, penggambaran krisis pengungsi di Pulau Lampedusa, Italia.
Creation of Europe's first underwater sculpture museum
Sumber: cnnindonesia.com