Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PULANGKAN ANGGOTA GAFATAR, TIGA KAPAL PERANG TNI DIKERAHKAN

Anggota Gafatar di penampungan akan dipulangkan menggunakan tiga kapal perang milik TNI Angkatan Laut.

Jakarta, TNI Angkatan Laut menambah jumlah kapal perang yang akan dikerahkan untuk memulangkan para anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dari semula hanya KRI Teluk Bone yang dikerahkan dan menyiapkan KRI Gilimanuk. Saat ini dipastikan ada tiga kapal perang yang dikerahkan.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama M Zainuddin, satu kapal lagi yang dikerahkan adalah KRI Teluk Banten.

"Tiga kapal dikerahkan sesuai instruksi pimpinan untuk membantu pemerintah daerah," kata Zainuddin kepada CNN Indonesia, Kamis (21/1).
KRI Teluk Bone saat ini sudah sandar di pelabuhan Pontianak. Sementara KRI Gilimanuk dan KRI Teluk Banten menurut Zainuddin dalam perjalanan menuju Kalimantan Barat.

Tiga kapal tersebut akan mengangkut anggota Gafatar di Kalbar ke Semarang dan Surabaya.

Kapan para anggota Gafatar di penampung akan diangkaut menurut Zainuddin diserahkan sepenuhnya ke Pemerintah Daerah Kalimantan Barat. "Kapanpun mereka bisa diangkut, kami siap," katanya.

Dari pelabuhan yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur itu, para anggota Gafatar akan diangkut menggunakan truk ke kediaman masing-masing.

Di Pontianak saat ini ada 1.525 orang anggota Gafatar yang sudah dievakuasi dan ditampung. Mereka diputuskan akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Kebanyakan mereka berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Anggota Gafatar ini dievakuasi setelah warga Kabupaten Mempawah, di mana mereka selama ini tinggal, menolak keberadaan mereka. Warga yang tak sabar pada proses evakuasi sempat membakar bangunan tempat tinggal mereka di Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur.

Namun pembakaran tak menimbulkan korban karena para anggota Gafatar sudah lebih dulu dievakuasi.

Keberadaan Gafatar sebagai organisasi yang meresahkan terungkap setelah hilangnya dokter asal Lampung, Rica Tri Handayani. Wanita ini hilang di Yogyakarta saat mengunjungi suaminya.

Rica ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Ia diduga kuat akan bergabung dengan organisasi tersebut. Belakang diketahui banyak yang orang hilang yang juga diduga bergabung dengan Gafatar. 
Sumber : cnnindonesia.com