ISTRI ABEDINI BERTERIMA KASIH PEMERINTAH AS KEBEASAN PENDETA SAEED
![]() |
Sebuah foto dokumentasi yang menunjukkan Pendeta Saeed Abedini bersama keluarga (Foto: charismanews.com) |
WASHINGTON D.C, Naghmeh
Abedini, istri Pastor Saeed Abedini, mengucapkan terima kasih kepada
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama karena banyak warga AS
menorehkan tanda tangan pada petisi kebebasan Pendeta Saeed Abedini dari
penjara di Teheran, Iran.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua karena telah
berdoa dan menangis dengan kami, telah menandatangani petisi dan telah
disebut pejabat pemerintah Anda. Terima kasih karena telah berdiri
dengan keluarga kami selama perjalanan yang sulit ini," Naghmeh menulis
di Facebook hari Senin (18/1) dan diberitakan Christian Post.
Pendeta Franklin Graham, Chief Executive Officer dari Asosiasi
Pekabaran Injil Billy Graham membuat petisi, dan hasilnya berbagai
kelompok beragama di AS berkampanye untuk kebebasan suami Naghmeh, dan
jutaan orang di seluruh dunia yang menandatangani petisi untuk
penyebabnya. Sebelumnya pada Minggu (17/1), Naghmeh mengungkapkan bahwa
Obama secara pribadi memanggilnya.
"Presiden Obama mengucapkan selamat kepada kebebasan kepala keluarga
kami. Kami telah bertemu dengan Presiden Obama tahun lalu dan ia telah
berjanji bahwa mendapatkan Saeed dari Iran adalah prioritas tinggi untuk
dia," kata Naghmeh.
"Saya bisa melihat cinta dan kasih sayang dari seorang presiden.
Saya bersyukur untuk presiden kita dan semua kerja keras oleh Gedung
Putih dan Departemen Luar Negeri dalam membuat ini terjadi," kata
Naghmeh.
Naghmeh juga mengucapkan terima kasih ke Franklin Graham, yang telah
mengkampanyekan tentang kasus Saeed pada banyak kesempatan, karena
Franklin Graham menyerukan pemerintah AS untuk melakukan segala sesuatu
yang bisa untuk membawanya pulang.
“Semoga urapan Tuhan akan terus pada dirinya dan keluarganya. Allah
telah memberkati saya tidak hanya dengan mentor spiritual, tetapi
seorang teman,” kata dia.
Naghmeh mencatat bahwa tim hukumnya di Pusat Hukum dan Keadilan
Amerika Serikat bekerja tanpa lelah dalam mengorganisir petisi dan terus
berkampanye untuk suaminya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pusat Amerika untuk Hukum
dan Keadilan, Jay Sekulow, Jordan Sekulow dan seluruh tim yang
bekerja di belakang layar dan yang namanya mungkin tidak akan pernah
diketahui, tapi saya tahu dan berdoa untuk semua orang, setiap hari
dari saat pertama penangkapan Saeed sampai sekarang,” kata dia.
"Mereka tidak berhenti dan mereka tidak menyerah sampai Saeed dibawa
pulang dengan selamat. Mereka bekerja tanpa lelah. Saya tidak bisa
mengungkapkan rasa terima kasih saya. Mereka adalah hadiah dari Tuhan
dalam hidup saya,” kata dia.
Pastor Abedini, yang menghabiskan lebih dari tiga tahun penjara
karena iman Kristennya, dibebaskan bersama tiga warga Amerika lainnya
oleh pemerintah Iran sebagai bagian dari pertukaran tahanan.
Pemimpin gereja Amerika lainnya, seperti Southern California Pastor
Greg Laurie, juga berbagi berita rilis pendeta, dan menyarankan bahwa
kebebasan terjadi karena Allah yang menyempurnakan.
Tujuh narapidana Iran yang ditahan di Amerika Serikat (AS) akan
dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan empat warga negara
Iran-Amerika yang ditahan di Iran, menurut lansiran media pemerintah
pada hari Sabtu (16/1).
Stasiun televisi pemerintah Iran mengungkapkan keempat orang tersebut
adalah Jason Rezaian, koresponden Washington Post di Teheran, pendeta
Saeed Abedini, mantan marinir AS Amir Hekmati dan Nosratollah Khosravi.
Namun, kantor berita pemerintah IRNA, mengutip seorang narasumber,
mengatakan orang keempat adalah Siamak Namazi, seorang pengusaha
keturunan Iran-Amerika, sebelum mengubah laporannya dan menyebut
Khosravi.
Tujuh warga Iran yang akan dibebaskan AS yaitu Nader Modanlou,
Baharam Mekanik, Khosrow Afghahi, Arash Ghahraman, Touraj Faridi, Nima
Golestaneh dan Ali Sabounchi, menurut pengadilan Iran dan lembaga
penyiaran negara itu.
Sumber: satuharapan.com