TERDUGA TERORIS SIAPKAN SERANGAN 'KONSER AKHIR TAHUN'
![]() |
Sejumlah anggota Detasemen khusus (Densus) 88 Mabes Polri dalam sebuah upaya penangkapan terduga terorisme. |
Para terduga
teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa
Timur telah menyiapkan aksi teror dengan nama sandi 'konser akhir
tahun', kata seorang mantan pejabat keamanan.
Mereka diduga kuat
merupakan simpatisan atau anggota jaringan kelompok militan Negara Islam
atau ISIS, kata mantan Kepala Badan nasional penanggulangan terorisme,
BNPT, Ansyad Mbai.
"Telah ditemukan indikasi kuat, (pendukung)
ISIS ini akan melakukan aksi serupa di Indonesia. Bahkan mereka sudah
ada sandi operasinya yaitu 'Konser akhir tahun'," kata Ansyad kepada
wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Minggu (20/12).
Menurutnya,
temuan terakhir aparat keamanan menunjukkan 'ada hubungan komunikasi'
antara jihadis WNI di Suriah dengan para jihadis yang ada di Indonesia,
yang sudah kembali dari Suriah.
i luar media player. Tekan enter untuk kembali atau tab untuk melanjutkan.
Temuan inilah, lanjutnya, yang ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian dengan serangkaian penangkapan terduga terorisme tersebut.
"Satgas
anti-teror kita tidak mau ambil risiko dengan menunggu mereka beraksi,
yaitu dicegah dengan melakukan penangkapan," kata Ansyad.
Kapolri: Aksi pengeboman
Di
tempat terpisah, Minggu (20/12), Kapolri Jendral Badrodin Haiti
membenarkan sejumlah orang terduga teroris yang ditangkap di perbatasan
Banjar-Cilacap, Tasikmalaya, Sukoharjo, serta Mojokerto karena 'hendak
melakukan aksi pengeboman di sejumlah tempat di Indonesia' pada bulan
Desember ini.
Ansyad dan Kapolri tidak menyebut secara persis
target sasaran serangan kelompok tersebut, tetapi Kapolri membenarkan
sembilan orang tersebut 'merupakan pendukung ISIS... Ada yang anggota
ISIS dan ada yang simpatisan.'
![]() |
Anggota Detasemen khusus (Densus) 88 dalam sebuah operasi penyergapan anti teroris pada September 2012 lalu. |
Sementara, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Sulistyo
Pudjo Hartono, mengatakan pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap
aktivitas jaringan lama yang pernah terlibat tindakan terorisme di
wilayah Jabar.
"Kita sudah tahu lokasi di mana mereka tinggal, kita awasi terus," kata Sulistyo saat dihubungi Minggu malam.
Sejumlah
laporan menyebutkan, Detasemen khusus (Densus) 88 anti-teror Mabes Pori
melakukan serangkaian penangkapan mulai Jumat (18/12) hingga Minggu
(20/12).
'Jaringan' Abu Jundi
Pada Jumat (18/12) siang, Densus menangkap terduga teroris berinisial IW alias Koki di perbatasan Banjar dengan Cilacap
Di
Tasikmalaya, aparat keamanan menangkap dua terduga teroris, AU dan ZL,
yang salah-seorang diantaranya memiliki keahlian merakit bom, kata
polisi.
AU disebut sebagai pengajar sebuah pesantren AM di Tasikmalaya, sementara ZL merupakan santri di pesantren tersebut.
Selanjutnya, Sabtu (19/12), terduga teroris AK alias Abu Jundi yang ditangkap di Kota Sukoharjo.
Terakhir,
Densus menangkap tiga terduga teroris -dua diantaranya berinisial IW
dan CA alias Amin- di dua lokasi di kota dan kabupaten Mojoketo, Jawa
Timur, Sabtu dan Minggu dini hari.
Kapolri Badrodin Haiti mengatakan sedikitnya enam orang yang ditangkap itu merupakan 'jaringan Abu Jundi'.
Kepolisian, lanjutnya, terus mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada kelompok lain yang terlibat.
Sejak Agustus 2014 lalu, Pemerintah Indonesia telah menyatakan
menolak ideologi yang diusung kelompok militan ISIS dan melarang pengembangan ideologinya di Indonesia.
Namun
demikian, aparat hukum
tidak dapat memproses secara hukum apabila ada WNI yang mendukung ISIS,
kecuali yang bersangkutan terbukti melakukan tindakan terorisme.
Sumber: bbc.com