"SUATU HARI NANTI" ADALAH HARI INI

Bacaan Hari ini :
Mazmur 90:12; 39:6 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana & Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela
------------------------------
Mazmur 90:12; 39:6 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana & Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela
------------------------------
Ketika Anda berhadapan dengan maut - atau merasakan pengalaman nyaris mati atau tiba-tiba dihadapkan pada kematian orang yang terkasih- tak pelak ini menyebabkan beberapa pertanyaan penting: Apa arti hidup ini? Mengapa saya hidup? atau Saya hidup untuk apa?
Singkatnya, apa yang membuat Anda turun dari tempat tidur di pagi hari? Apa yang membuat semangat Anda terus terpacu? Apakah bunyi alarm atau dering telepon, yang membuat Anda bangun setiap hari?
Setiap kita butuh
semangat pemotivasi, cita-cita, sesuatu yang memberi hidup kita tujuan
yang terus menggerakkan kita. Sayangnya beberapa orang tidak tahu untuk
apa mereka hidup.
Banyak orang hanya sekedar menunggu tak berbuat apa pun, ketimbang menikmati hidup mereka. Hari favorit mereka dalam seminggu adalah "suatu hari nanti." Suatu hari nanti saya akan sukses dan kaya raya.
Banyak orang hanya sekedar menunggu tak berbuat apa pun, ketimbang menikmati hidup mereka. Hari favorit mereka dalam seminggu adalah "suatu hari nanti." Suatu hari nanti saya akan sukses dan kaya raya.
Suatu
hari nanti pangeran (atau permaisuri) hati saya akan datang. Suatu hari
nanti semua akan jadi lebih baik. Suatu hari nanti hidup saya akan
berubah. Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa 94 persen orang
yang disurvei menyatakan hanya ingin menjalani hidup mereka sambil
"menunggu sesuatu yang lebih baik terjadi."
Itulah mereka yang tak mempersiapkan masa depan, apalagi mempersiapkan kematian. Mereka juga tidak pernah mempersiapkan diri menghadapi peristiwa yang tak terduga.
Itulah mereka yang tak mempersiapkan masa depan, apalagi mempersiapkan kematian. Mereka juga tidak pernah mempersiapkan diri menghadapi peristiwa yang tak terduga.
Ketika Anda masih muda Anda mungkin berkata
pada diri sendiri, "Saya tidak perlu memikirkan lima puluh atau enam
puluh tahun dari sekarang. Itu masih lama." Namun kematian mengetuk
setiap pintu.
Alkitab mengatakan bahwa kita masing-masing memiliki janji
temu dengan kematian: "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati
hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, (Ibrani 9:27).
Janji temu itu mungkin datang lebih lama dari yang Anda harapkan. Di sisi lain, mungkin juga datang lebih, lebih cepat.
Janji temu itu mungkin datang lebih lama dari yang Anda harapkan. Di sisi lain, mungkin juga datang lebih, lebih cepat.
Para ahli statistik
menjelaskan bahwa tiga orang meninggal setiap detik, 180 orang meninggal
setiap menit, dan 11.000 orang meninggal setiap jam. Ini berarti setiap
hari, ada 250.000 orang masuk ke alam baka.
Apa kesimpulannya? Jalani setiap hari seolah-olah ini hari terakhir Anda.
Apa kesimpulannya? Jalani setiap hari seolah-olah ini hari terakhir Anda.
Hiduplah dengan kesiapan
untuk melangkah ke dalam hadirat Allah
setiap
saat.
Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie
Gambar: Google